Terdampak Covid-19, UMKM di Papua terus didampingi

Koperasi Papua
Pelaku UMKM di Entrop, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura, Papua - Jubi/Ramah

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi – Sebanyak 17 ribu pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah di Kota Jayapura, Papua terdampak pandemi Covid-19. Mereka adalah para pelaku usaha di bidang jasa, perdagangan, perindustrian, koperasi, dan kerajinan tangan. 

Pemerintah Kota Jayapura melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop dan UKM) gencar melakukan pendampingan guna mempercepat pemulihan ekonomi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah tidak kolaps pada masa pandemi Covid-19,” ujar Kepala Disperindagkop dan UKM Kota Jayapura, Robert LN Awi saat dihubungi Jubi melalui panggilan telepon, Sabtu (7/11/2020).

Read More

Menurut Awi, pendampingan bagi para pelaku usaha UMKM itu dilakukan melalui telepon atau aplikasi pesan Whatsapp. Awi menyatakan pendampingan itu memantau perkembangan usaha dan memberikan penguatan agar pelaku usaha tetap bisa menjalankan usahanya.

Baca juga: Pengembangan koperasi di Kota Jayapura terhambat dana otsus

Disperindagkop dan UKM juga mengajarkan manajemen keuangan dan kewirausahaan, agar para pelaku usaha dapat mengembangkan bisnisnya. “Kami terus berupaya memulihkan aktivitas ekonomi terutama bagi pelaku UMKM kami sehingga kembali normal baik penghasilan dan produk usaha yang dihasilkan,” ujar Awi.

Selain melakukan pendampingan, dikatakan Awi, Pemerintah Kota Jayapura juga memberikan bantuan berupa bahan baku usaha dan peralatan sebagai penunjang kegiatan usaha. Awi mengimbau kepada UMKM yang tersebar di lima distrik dengan berbagai macam jenis usaha yang dihasilkan agar terus melakukan inovasi dan kreatifitas di  pada produk usaha yang digeluti sehingga laku dijual.

Baca juga: Pelaku usaha koperasi di Kota Jayapura terima bantuan sembako

“Saya berharap pelaku UMKM bisa bersabar menghadapi pandemi Covid-19 ini. [Usaha mereka harus] tetap beroperasi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sekaligus sebagai peningkatan ekonomi,” ujar Awi.

Salah satu pelaku UMKM di Kota Jayapura, Konstantina Worabay mengatakan selama pandemi Covid-19 pendapatannya turun drastis. Omset usaha yang biasanya mencapai kisaran Rp1 juta hingga Rp1,5 juta per hari berkurang menjadi Rp300 ribu hingga Rp500 ribu per hari.

Worabay berharap, melalui pendampingan yang dilakukan Pemerintah Kota Jayapura dapat membangkitkan kembali pendapatannya agar bisa berkembang guna memenuhi kebutuhan keluarga. “Saya berharap kepada pemerintah, khususnya Disperindagkop dan UKM, terus memberikan pendampingan dan bantuan kepada kami. Meski sudah masuk kenormalan baru, pendapatan kami masih jauh di atas penghasilan normal,” ujar Worabay.(*)

Editor: Aryo Wisanggeni G

Related posts

Leave a Reply