Papua No.1 News Portal | Jubi
Jakarta, Jubi – Sepuluh tentara junta Myanmar dilaporkan tewas dalam baku tembak dengan milisi rakyat di Kota Kani, Kawasan Sagaing, pada Rabu (9/6/2021) lalu. Saksi mata mengatakan bahwa kesepuluh personel itu tewas ketika Pasukan Pertahanan Rakyat Kani sebagai milisi lokal menyerang lima kendaraan militer yang membawa sekitar 70 pasukan ke Monywa, Kalewa.
“Baku tembak selesai sekitar pukul 17.00 saat warga sipil berhenti menembak lantaran hujan. Tentara mundur ke Yargyi,” kata seorang warga kepada The Irrawaddy, Kamis (10/6/2021) kemarin.
Baca juga : Kudeta militer Myanmar, 73 bocah tewas dibunuh tentara
Puluhan perwira AU Myanmar ternyata membelot sejak awal kudeta militer
Pemerintah tandingan Myanmar bentuk militer pelindung rakyat
Saat itu truk tersebut sedang dalam perjalanan kembali ke kamp tentara di Yargi dari Thalin, desa yang kini sudah kosong.Menurut warga, tak ada korban dari pihak sipil. Namun, The Irrawady belum bisa mengonfirmasi jumlah tersebut.
Baku tembak antara milisi rakyat di Kani dan militer memang kerap terjadi sejak 2 April lalu. Imbas pertempuran itu, sekitar 5 ribu warga dari 10 desa di Kani meninggalkan rumah mereka. Sejumlah milisi etnis bahkan bergabung dalam Gerakan Pemogokan Massal (CDM) untuk memulihkan demokrasi.Selain itu, para warga sipil juga mulai membentuk milisi-milisi bersenjata untuk melawan pasukan junta militer Myanmar.
Menurut laporan Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP), jumlah korban tewas imbas bentrok dengan junta mencapai 860. Sementara itu, 4.804 warga sipil juga ditahan junta. (*)
CNN Indonesia
Editor : Edi Faisol