Papua No.1 News Portal | Jubi
Suva, Jubi – Misi perdamaian PBB telah mengungkapkan bahwa seorang tentara Fiji yang meninggal akibat serangan jantung di Irak telah ditemukan positif Covid-19 pekan lalu.
Kantor misi perdamaian PBB di New York menyatakan almarhum telah diidentifikasikan sebagai perawat senior Tomasi Dau Saumadu.
José Luis Díaz, dari Departemen Komunikasi Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB, mengatakan kepada surat kabar Fiji Times bahwa tentara Fiji itu adalah bagian dari UN Guard Unit (UNGU).
Díaz menerangkan bahwa sang prajurit meninggal pada 30 Maret lalu di Baghdad. Pada 2 April, menurutnya, dan setelah melakukan tes Covid-19 yang meluas, departemen PBB itu dapat mengonfirmasikan bahwa dalam unit UNGU, yang berbasis di Baghdad, ada 90 kasus positif di antara 372 anggotanya.
Díaz lalu menambahkan bahwa prajurit itu termasuk di antara kasus-kasus positif Covid-19 dan sempat mengalami gejala ringan. Misi pemeliharaan perdamaian PBB di Irak dikatakan telah menyampaikan belasungkawanya kepada UNGU dan keluarga Saumadu, dan teman-teman.
Untuk menghormati pembaktian, misi tersebut lalu mengibarkan bendera PBB setengah tiang pada 30 Maret di seluruh Irak.
Semua anggota UNGU, termasuk tentara Fiji yang telah diuji positif, sedang di karantina.
“Umumnya mereka asimtomatik,” tegasnya. “Tiga puluh tiga orang mengalami gejala, sebagian besar ringan. Semua kasus terus dipantau oleh tim medis PBB dan mereka yang memerlukan perawatan medis menerimanya dengan penuh.”
Sementara itu, disadur dari FBC News dan PACNEWS, 110 tentara Fiji yang berpartisipasi dalam dua misi perdamaian di luar negeri telah ditemukan positif Covid-19.
Komandan Pasukan Militer Fiji, Viliame Naupoto, mengatakan mereka semua telah menerima perawatan kesehatan dan akan diizinkan untuk menyelesaikan penugasan mereka begitu mereka pulih. Dia mengatakan 90 pasukan di Irak dan 20 di Sinai yang diuji positif harus dikarantina.
Saat ini ada 476 tentara Fiji dikerahkan dalam enam misi PBB. Pergantian pasukan sudah dua kali dilakukan selama pandemi ini. (RNZ Pacific)
Editor: Kristianto Galuwo