Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Aktivitas Pasar Hamadi di Kota Jayapura, Papua selalu sepi sejak dibuka kembali seminggu lagu.
Pasar Hamadi di Distrik Jayapura Selatan tersebut pernah ditutup 10 hari, 12-21 Mei 2020 untuk antisipasi penyebaran virus korona.
Kemudian Pasar Hamadi dibuka kembali pada 22 Mei 2020. Namun pengunjung tak lagi seramai sebelum tutup.
Pantauan Jubi pada Jumat (29/5/2020) hingga pukul 12.00 WIT, lapak-lapak pedagang, baik kios maupun pelataran sebagian tempat terlihat tutup. Pembeli lengang dan kendaraan yang biasanya seperti ular terlihat sepi.
Pedagang hasil pertanian, Rosmini yang dijumpai Jubi di lapaknya mengaku pembeli sepi sejak pasar dibuka kembali.
“Rugi, barang-barang dagangan saya banyak yang busuk, ya mau bagaimana lagi, terpaksa dibuang saja,” katanya.
Rosmini mengaku, sebelum pademi korona barang dagangnya bisa laku sehari Rp2 juta. Namun sejak pasar yang tutup dibuka kembali, sehari ia hanya mampu paling banyak menjual Rp500 ribu.
Keluhan yang sama disampaikan pedagang sayur lainnya, Sisaka Pekey. Ia mengatakan sebelum pandemic korona bisa menjual 50 sampai 100 ikat sayur. Tapi kini terjual 10 ikat saja sudah banyak.
“Saya maunya kondisi seperti dulu lagi, tapi sekarang banyak penjual sayur keliling dan tambah lagi dengan virus korona,” ujarnya.
Akibat kejadian itu, Siska harus mengurangi pengambilan sayur. Bila sehari ia mengambil 200 ikat, kini hanya 50 ikat.
“Virus korona ini benar-benar mengganggu perekonomian saya, tidak ada tabungan, bahkan tabungan saya sudah saya gunakan untuk modal, kalau perhatian pemerintah ada, mereka kasih sembako, saya ucapkan terima kasih banyak,” katanya.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah Kota Jayapura, Robert L.N Awi membenarkan kalau aktivitas di Pasar Hamadi belum normal, karena masih ada sebagian pedagang yang belum masuk berjualan di pasar.
“Jumlah pedagang kios di Pasar Hamadi 375, pedagang los (batu dan kayu 475, pedagang musiman ada 100 orang,” ujar Awi. (*)
Editor: Syofiardi