Tarif pulsa ponsel faktor pendorong inflasi Kota Jayapura

Papua No. 1 News Portal | Jubi ,

Jayapura, Jubi – Tarif pulsa ponsel, cabai rawit, tomat, dan ikan ekor kuning menjadi faktor pendorong inflasi signifikan di Kota Jayapura pada Juli 2018.

Hal ini dikemukakan Kabid Statistik Distribusi BPS Papua, Bambang Wahyu Ponco Aji, dalam konferensi pers mengenai Indeks Harga Konsumen (IHK) Juli 2018, yang digelar di aula kantor BPS Papua, Kota Jayapura, Rabu (1/8/2018).

Bambang mengatakan andil komoditi yang mengalami inflasi adalah kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar -0,6147 persen. Kondisi tersebut juga  dipengaruhi dengan penurunan harga tiket atau transportasi udara, mobil, bawang merah, bahan pelumas, dan karpet.

“Kedua kota IHK di Provinsi Papua, Kota Jayapura dan Merauke, tercatat mengalami perubahan angka indeks yang berbeda. Kota Jayapura mengalami inflasi sebesar 0,04 persen dan Merauke mengalami deflasi 0,39 persen, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) masing-masing sebesar 136,92 dan sebesar 139,39," katanya.

Inflasi Kota Jayapura menempati urutan ke-65 di tingkat nasional dan ke-14 di tingkat Sulampua (Sulawesi, Maluku dan Papua). Merauke menempati urutan ke-77 di tingkat nasional dan ke-15 di tingkat Sulampua. 

Secara umum, dari 82 kota IHK tercatat 68 kota mengalami inflasi dan 14 kota lainnya mengalami deflasi.

Inflasi di Kota Jayapura terjadi karena adanya kenaikan angka indeks pada kelompok pengeluaran barang dan jasa, yaitu bahan makanan sebesar 1,12 persen; kelompok kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,16 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 1,20 persen kelompok; kelompok sandang sebesar 0,28 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,52; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga sebesar 0,22 persen. Kelompok transportasi, komunikasi, dan komunikasi mengalami deflasi sebesar-2,86 persen. 

Di Merauke, penurunan harga barang dan jasa disebabkan oleh penurunan angka indeks pada kelompok pengeluaran barang dan jasa, yaitu kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar -8,68 persen.

Kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi yaitu bahan makanan sebesar 2,11 persen; kelompok kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,16 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0.01 persen kelompok; kelompok kesehatan sebesar 0,26; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,01 persen,.

Kelompok sandang tidak mengalami perubahan angka indeks.

Faktor pendorong terjadinya deflasi di Merauke bulan Juli 2018 adalah penurunan harga yang cukup signifikan pada beberapa komoditi antara lain angkutan udara, cabai merah, telur ayam ras, bawang merah, dan ikan bawal.

Komoditi yang mengalami kenaikan harga antara lain ikan kembung, tarif pulsa ponsel, kacang panjang, kangkung, dan bawang putih. 

Marijan, penjual mie ayam dan bakso di Kota Jayapura, mengaku kenaikan telur dan ayam masih membandel dalam pekan ini.

"Apakah ini karena menjelang perayaan Idul Adha atau bagaimana, sebab komoditi seperti bawang dan cabai masih dirasakan sangat berat turun harganya," katanya. (*) 

Related posts

Leave a Reply