Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Catur sukses menjadi impian Papua sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) XX/2020. Sukses penyelenggara, sukses prestasi, sukses administrasi, dan sukses ekonomi kerakyatan.
KONI Papua, lembaga yang berkompeten dan bertanggung jawab terhadap prestasi atlet di multievent nasional empat tahunan itu. KONI Papua mematok target di rumah sendiri, wajib masuk peringkat lima besar nasional.
Tidak mudah memang, tapi tugas dan tantangan buat para atlet, pelatih, pengprov, dan KONI buat bersinergi mewujudkan ambisi ini.
Sekretaris Umum KONI Papua, Kenius Kogoya, menyatakan menggapai posisi 5 besar, pihaknya sudah merancang jumlah medali emas yang harus direbut.
“KONI Papua menargetkan 78 medali emas. Ini target minimal yang wajib diraih kontingen Papua dari 768 nomor pertandingan,” kata Kenius Kogoya, di sela-sela diskusi olahraga Menuju PON XX dan Peparnas XVI 2020 Papua, di Ballroom Swiss Bell Hotel Jayapura, awal pekan ini.
PON XX/2020 mempertandingkan 47 cabang olahraga (cabor) dengan 68 subcabor serta 768 nomor pertandingan.
Kenius merinci, 78 medali emas itu diincar dari cabor terukur sebanyak 29 medali emas. Beladiri 20 emas, permainan 18 emas, penilaian 8 medali emas, dan beregu 3 medali emas.
“Strategi pemenangan kontingen Papua menuju 5 besar PON XX 2020, langkah pertama adalah menghitung persentase target berdasarkan klasifikasi cabor yakni cabor terukur, beladiri, permainan, penilaian, dan beregu. Kita target 78 medali emas. Nomor dan siapa atletnya itu rahasia,” kata Kenius Kogoya.
Berikut verifikasi dan rekrutmen atlet. Atlet-atlet yang membela kontingen Papua dibagi tiga komponen yakni atlet Papua eks PON XIX/Jawa Barat, peraih medali emas, perak, dan perunggu.
Kemudian, merekrut atlet asli Papua yang tersebar di seluruh Indonesia dan melakukan mutasi atlet potensial dari luar Papua yang memiliki track record dan prestasi terbaik di PON dan kejuaraan nasional (kejurnas) masing-masing cabor maupun atlet tergabung di pemusatan latihan nasional (Pelatnas).
“Ini langkah kedua kita yakni memantau seluruh potensi atlet untuk direkrut ke kontingen Papua,” katanya.
Langkah ketiga pemetaaan target setiap babor. Targetnya adalah medali emas berdasarkan klasifikasi di nomor-nomor masing-masing cabor.
“Kalau bagian ini sangat terperinci dipetakan hingga bagaimana caranya emas direbut pada PON,” ujarnya.
Selanjutnya pengawasan dan pengendalian pusat pembinaan dan pelatihan provinsi Papua (Puslatprov) secara efektif, efisien, dan tepat sasaran.
Tim Puslatprov dinakhodai Kepala Staf Kodam (Kasdam) XVII/Cenderawasih dan pada akhir bulan ini siap mengendalikan pemusatan latihan atau TC.
“Tim Puslatprov sudah dibentuk dan segera akan mengendalikan seluruh latihan dan pembinaan atlet menuju PON XX. Puslatprov bertugas membina sekaligus memenangkan atlet Papua di PON,” kata Kogoya, yang juga Ketua Partai Hanura Papua.
“Dasarnya apa KONI menentukan78 medali emas di PON,” kata mantan Kadispora Papua, Nas Weyai.
Wakil Ketua Umum KONI Pusat, Suwarno, menyarankan atlet Papua jangan sampai gagal berprestasi di kampung halaman.
“Waktu terus berputar. KONI Papua jangan diam dan segera siapkan atlet. Puslatprov yang sudah dibentuk cepat jalan,” katanya, kepada Jubi.
Suwarno mengaku dua tahun lalu sudah mengusulkan Papua memetakan potensi atlet untuk dipersiapkan lebih matang. Menurutnya Papua lamban merespons dalam mempersiapkan atlet.
“Tirulah Jawa Barat. Sebagai tuan rumah mereka mengirim atlet potensial ke luar negeri. Misalnya di cabor renang, satu atlet mampu merebut empat medali emas,” katanya.
“Papua bisa mencontoh hal itu. Fokus pada cabor perorangan yang berpeluang besar sumbang medali emas buat Papua,” kata Suwarno, mencontohkan.
Kenius Kogoya merinci sebanyak 1.036 atlet disiapkan masuk TC terpusat. Pelatih harus memiliki lisensi nasional.
KONI Papua prioritaskan honor atlet lebih baik dari sebelumnya, kisaran nilainya sekitar Rp 5-7 juta. Begitu juga dengan pelatih berdasarkan lisensi yang menjadi tolak ukur.
“Masalah kesejahteraan itu sangat penting dan hal itu menjadi pertimbangan KONI Papua,” ujarnya.
“Sukses prestasi olahraga menjadi tanggung jawab bersama antara, Pemprov Papua, dukungan DPR Papua, Dinas Olahraga dan Pemuda (Disorda) Papua, KONI Papua, KONI kabupaten/kota se-Papua, Pengprov cabang olahraga, pengkab/pengkot cabor, pelatih/pembina, atlet, dan seluruh masyarakat Papua,” demikian Sekum KONI Papua, Kenius Kogoya. (*)
Editor: Dewi Wulandari