Jayapura, Jubi – Mantan tahanan politik atau tapol Papua di Wamena, Jayawijaya, Jafrai Murib dikabarkan sedang sakit kritis. Ia mengalami stroke dan semua anggota tubuhnya lumpuh.
Mantan tapol Papua, Linus Hiluka ketika menghubungi Jubi per telepon selulernya, Kamis pagi, 17 Maret 2016 mengatakan sejak dikeluarkan dari penjara tahun lalu Jafrai Murib kerap sakit. Namun Solidaritas Keadilan dan Perdamaian Papua yang menangani dia dan kawan-kawannya hingga pengobatan.
[sociallocker]”Teman saya Jafrai Murib dari penjara sakit. Kini badannya mati, stroke,” kata Linus.
Jafrai Murib, Linus Hiluka, Numbungga Telenggen, Apotnagolik Lokobal dan Kimanus Wenda adalah tapol yang mendapatkan grasi dari Presiden RI Joko Widodo, 9 Mei 2015. Dalam kunjungannya ke Papua kala itu Presiden Jokowi langsung membebaskan lima tapol tersebut di lembaga pemasyarakatan Klas IIA Abepura, Jayapura.
Mereka merupakan terpidana seumur hidup atas kasus pembobolan gudang senjata Kodim Wamena tahun 2003.
Sewaktu di lapas Jafrai Murib pernah berobat ke RS Dian Harapan, Jayapura, 15 Mei 2012 atas prakarsa Aliansi Demokrasi untuk Papua (ALDP).
Dokter spesialis saraf kala itu, dr. Ignatius Letsoin mengatakan ada gangguan di otak kiri Jafrai yang berdampak pada tidak berfungsinya tubuh bagian kanan.
“Langkah awal yang perlu kami lakukan yakni harus mengatasi dampak yang ditimbulkan oleh penyakit stroke tersebut misalnya hipertensi, jantung serta paru-paru dengan pemeriksaan darah dan radiologi,” kata dr. Ignatius ketika itu.
Maka dari itu perlu dilakukan pengobatan seumur hidup dan serius serta fisioterapi setidaknya 2 – 3 kali seminggu. Hal itu dilakukan agar stroke tidak menyebar ke tubuh sebelah kiri.
Direktris ALDP Latifah Anum Siregar ketika dihubungi Jubi di Jayapura, Kamis sore mengaku sudah dihubungi Jafrai Murib via selulernya. Namun pihaknya belum mengecek kepastiannya.
“Nanti saya cek,” kata Anum. (Timo Marten)
[/sociallocker]