Motif lain warga meninggalkan Ranai juga disebabkan musim panen cengkih di sejumlah pulau
Papua No. 1 News Portal | Jubi
Tanjungpinang, Jubi – Wakil Bupati Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, Ngesti Yuni Suprapti menyatakan banyak warganya meninggalkan Kota Ranai karena merasa takut terpapar virus corona. Ketakutan itu terkait pemulangan warga negara Indonesia dari provinsi Wuhan, China.
“Akses untuk meninggalkan Kota Ranai itu ada, sehingga cukup banyak warga menggunakan Kapal Bukit Raya menuju pulau-pulau lainnya,” kata Ngesti, Rabu, (5/2/2020).
Baca juga : Dinkes Nabire rapat koordinasi pencegahan virus corona
BPSDM Papua: 29 mahasiswa Papua di China aman dari wabah corona
Fasilitas kesehatan di Papua wajib siapkan sistem kewaspadaan dini Corona
Kota Ranai adalah Ibu Kota Kabupaten Natuna yang saat ini dijadikan tempat isolasi bagi WNI yang baru dievakuasi dari Wuhan, China.
Ngesti mengatakan warga meninggalkan Ranai didorong oleh surat edaran Sekretariat Pemkab Natuna yang meliburkan pelajar mulai 3 hingga 17 hari atau selama WNI dari Wuhan dikarantina selama 14 hari di Hanggar Lanud Raden Sajad, Ranai.
“Meski surat itu sudah dicabut, namun warga sudah terlanjur berangkat membawa keluarganya,” kata Ngesti menjelaskan .
Motif lain warga meninggalkan Ranai juga disebabkan musim panen cengkih di sejumlah pulau, saat para pemilik kebun cengkih membutuhkan tenaga kerja yang cukup banyak.
“Sekarang lagi panen cengkih. Jadi banyak warga yang bekerja di pulau-pulau selama musim panen,” katanya.
Ia menjelaskan warga meninggalkan Natuna bukan karena informasi hoaks. Kondisi itu sesuai fakta yang terjadi dalam beberapa hari terakhir, meski diakui mulai membaik tidak lagi mencekam seperti beberapa hari sebelumnya. (*)
Editor : Edi Faisol