Tak ada tenaga medis di Distrik Tabonji

Tokoh adat di Distrik Tabonji sedang menerima kedatangan anggota Komisi IV DPR RI, Sulaeman Hamzah – Jubi/IST
Tokoh adat di Distrik Tabonji sedang menerima kedatangan anggota Komisi IV DPR RI, Sulaeman Hamzah – Jubi/IST

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Merauke, Jubi – Pelayanan kesehatan di kampung-kampung di Distrik Tabonji, Kabupaten Merauke, sangat memprihatinkan karena di sana praktis tidak ada tenaga medis. Hanya ada dua orang bidan yang tak didukung peralatan dan obat-obatan yang memadai.

Read More

“Banyak keluhan disampaikan masyarakat saat saya melakukan kunjungan sekaligus reses beberapa hari di sana,” kata anggota Komisi IV DPR RI, Sulaeman Hamzah, kepada Jubi, Rabu (27/2/2019).

Seharusnya, lanjut Sulaeman, kalaupun tak ada tenaga dokter yang ditempatkan di sana, minimal perawat senior yang memiliki pengalaman. Sehingga dapat melayani masyarakat secara kontinu ketika mereka sakit.

“Saya sempat bertemu seorang warga yang hanya terbaring di rumahnya karena sakit. Kulitnya hanya terbungkus tulang. Kondisinya sangat memprihatinkan dan hanya di tinggal tempat tidur,” katanya.

Warga tersebut, menurutnya, tak berdaya dan tidak bisa duduk. Kalau hendak dibawa berobat, nampaknya sulit, karena kondisi kesehatan sangat parah. Belum lagi harus melalui jalur laut. Sementara pesawat juga tak ada.

“Ini kenyataan yang saya saksikan sendiri dengan kondisi pasien di Distrik Tabonji. Tentunya ini harus menjadi perhatian khusus pemerintah,” katanya.

Staf khusus Sulaeman Hamzah, Fauzun Nihayah, mengakui kondisi pasien sangat kurus dan hanya di rumah.

“Memang bisa berkomunikasi, namun sulit untuk duduk,” katanya.

“Itu karena tubuhnya sangat kurus, lantaran sakit. Dari pengakuan keluarga kalau awalnya batuk dan lama kelamaan tambah parah,” ujar Fauzun. (*)

Editor : Dewi Wulandari

Related posts

Leave a Reply