Papua No.1 News Portal | Jubi
Port Moresby, Jubi – Temuan utama dari Survei Demografi dan Kesehatan Papua Nugini (PNG DHS) 2016 – 2018 mengungkapkan bahwa 56 % perempuan berusia 15 hingga 49 tahun di PNG pernah mengalami kekerasan fisik saat berusia sekitar 15 tahun.
Dan 28% pernah menjadi korban kekerasan seksual. Sementara 18% perempuan yang pernah hamil pernah mengalami kekerasan selama masa kehamilan mereka.
Peneliti dan aktivis kampanye anti-kekerasan berbasis gender terkemuka, Dr. Fiona Hukula, juga mengungkapkan bahwa, menurut survei tersebut, semakin tinggi pendidikan perempuan, semakin besar kemungkinan dia akan menjadi korban kekerasan.
“Hasil itu sangat menakutkan di negara ini, di mana kita berusaha memperjuangkan kehidupan perempuan dan pemberdayaan perempuan,” tegasnya.
Kematian seorang ibu berusia 19 tahun, Jenelyn Kennedy, hampir dua minggu lalu, dan serangkaian protes atas kekerasan berbasis gender, telah menarik perhatian nasional pada isu ini.
Menurut survei itu, dalam hal kekerasan oleh pasangan, sekitar 63% perempuan yang pernah menikah melaporkan pernah mengalami kekerasan fisik, seksual, atau emosional dari pasangan mereka.
“Jenis kekerasan pasangan yang paling umum adalah kekerasan fisik, dimana 54% partisipan telah mengalaminya, diikuti oleh kekerasan emosional dengan 51%.
29% perempuan pernah mengalami kekerasan seksual di tangan pasangannya, termasuk cedera akibat luka dan memar.
Dalam hal mencari bantuan, hanya sekitar 35% perempuan yang pernah mengalami kekerasan fisik atau seksual yang mencari bantuan, sementara 13% tidak pernah mencari bantuan tetapi telah memberitahu seseorang tentang kekerasan yang mereka alami, dan 39% perempuan yang pernah mengalami kekerasan fisik atau seksual apa pun tidak pernah meminta bantuan atau memberitahu siapapun tentang keadaan mereka.
Survei Demografi dan Kesehatan PNG adalah survei nasional yang dilakukan secara berkala atas keadaan demografis dan kesehatan di PNG. Survei itu dilakukan oleh Kantor Pusat Statistik Nasional PNG. Laporan akhir PNG DHS 2016-18 menyediakan informasi tentang indikator-indikator darsa, termasuk diantaranya KDRT dan masalah kesehatan terkait lainnya. (Asia Pacific Report)
Editor: Kristianto Galuwo