Papua No. 1 News Portal | Jubi
Apia, Jubi – Samoa memiliki tingkat korban dirisak (bullying atau perundungan) tertinggi di antara remaja laki-laki dan perempuan di negara manapun di dunia, menurut hasil studi terbaru.
iIngga 79 % remaja laki-laki Samoa dan 70 % remaja perempuan dirisak, demikian hasil riset yang dipublikasikan di EClinical Medica yang memiliki afiliasi dengan jurnal the Lancet yang bergengsi.
Studi ini menunjukkan bahwa remaja di Samoa adalah remaja yang paling terviktimisasi akibat menjadi korban perisak, dari kelompok tingkat nasional dari negara lain yang dipelajari. Orang-orang muda dari 83 negara yang dijadikan sampel studi, dengan kelaziman kasus merisak sebesar 7 % di Tajikistan.
Laporan itu akan diterbitkan pada 17 Februari, setelah disusun selama tiga sampai lima bulan.
Penelitian ini dilakukan untuk mengestimasikan prevalensi viktimisasi korban akibat perisak (dan dukungan sejawat dan orang tua) di antara remaja-remaja dari negara-negara, baik dari berpenghasilan rendah ke negara berpenghasilan tinggi.
Tuhin Biswas, kontributor utama dalam studi ini berkata kepada Samoa Observer bahwa viktimisasi akibat dirisak adalah masalah kesehatan masyarakat global, namun sebagian besar studi dilakukan hanya di negara-negara berpenghasilan tinggi.
“Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengidentifikasikan bahwa kelompok usia remaja adalah kelompok usai yang paling rentan menjadi korban perisak, dan WHO merekomendasikan agar kita harus menjaga mereka,” tuturnya.
“Ada beberapa persoalan yang bisa jadi penyebab mengapa Samoa memiliki prevalensi viktimisasi perisak tertinggi, kita melihat dari status Produk Domestik Bruto suatu negara dan pembelanjaan negara itu di bidang pendidikan, jauh lebih rendah dibandingkan dengan negara lain.“
“Dalam penelitian saya menyarankan bahwa dukungan teman sejawat dan orang tua dan, dalam hal ini, teman dekat, merupakan faktor yang paling efektif dalam mengurangi viktimisasi korban perisak,” tambah Biswas. (Samoa Observer)
Editor: Kristianto Galuwo