Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, UMKM dan Tenaga Kerja mengklaim, stok minyak goreng (Migor) di wikayah Papua masih dalam kategori aman, meskipun ketersediaannya mulai berkurang.
Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Perdagangan Disperindagkop, UKM dan Naker Papua, Herman Bleskadit di Jayapura, Senin (14/3/2022).
Menurut ia, ketersediaan migor masih tercukupi menyusul adanya tambahan subsidi yang dijadwalkan tiba di Jayapura hari iki (Senin).
“Ada yang masuk lagi sebanyak tiga kontainer, tetapi migor yang kemasan sederhana sebab migor premium sebagian besar masuk subsidi yang dikendalikan pemerintah pendistribusiannya,” kata Herman.
Herman mengakui pihak distibutor migor di Papua juga telah mengajukan permintaan migor premium ke produsen masing-masing, namun jawabannya diminta untuk menunggu.
“Distributor kita ini punya uang, jadi kalau memang masih ada stok digudang produsen yah mereka tetap beli, sambil migor yang dikendalikan pemerintah melalui subsidi ini disuplai ke semua provinsi,” ujarnya.
Menurut informasi yang diterimanya, migor premium subsidi dari pemerintah sudah dalam perjalanan ke Papua dan dijadwalkan akan tiba pada akhir pekan ini atau sebelum memasuki Ramadhan.
“Mungkin sekitar tanggal 17 atau 18 nanti masuk lagi migor subsidi dari pemerintah. Kami juga lagi bantu pihak distributor yang memesan sendiri ke produsen masing-masing. Kami bantu komunikasi dengan pihak pabriknya,” ucapnya.
Terpisah, Sulastri, warga Gurabesi, Kota Jayapura mengaku tidak kesulitan mendapat minyak goreng, sebab beberapa toko maupun kios langganannya selalu tersedia.
“Saya tidak merasa kesulitan untuk mendapat minyak goreng. Bahkan di toko-toko besar sekalipun mudah dijumpai, tinggal kita masing-masing mau beli yang merk apa sesuai kantong (dana),” kata Sulastri yang sehari-harinya berjualan gorengan keliling.
Saat ditanya soal ketersediaan migor subsidi, ujar ia, ada beberapa toko yang menjual dengan harga Rp14 ribu. “Saya pernah beli, hanya memang dibatasi per orang hanya boleh membeli sebanyak 1 liter saja,” tutupnya. (*)
Editor: Syam Terrajana