Kondisi stok darah pada masa pandemi Covid-19

jayapura papua
Alfani menunjukkan kantong berisi darahnya. - Jubi/ Theo Kelen.

Papua No.1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi — Alfani bersama 49 orang lain sudah mengantre di tenda ukuran 5 x 3 meter yang didirikan di depan halaman Fakultas Kedokteran, Universitas Cenderawasih, Jayapura, Papua pada Jumat, 5 Maret 2021.

Perempuan 30 tahun itu sudah antre sejak pukul 9 pagi bersama para pendonor darah lainnya. Ada mahasiswa, anggota TNI, dan warga Kota Jayapura, Papua lain.

Read More
Aksi donor dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun Kota Jayapura ke-111 yang jatuh pada Minggu, 7 Maret 2021 tersebut dilakukan hingga pukul 2 siang. Aksi donor darah diselenggarakan Pemuda Saireri Papua bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Jayapura, Papua.

Alfani bersama pendonor lain mengisi formulir identitas dan riwayat penyakit. Setelah mengisi formulir, tensi darahnya diperiksa. Setelah dipastikan normal 120/80 mmHG, dilanjutkan dengan pemeriksaan golong darah. Golongan darahnya B.

Sekitar 10 menit mengantre ia dipanggil petugas untuk pengambilan darah. Waktu pengambilan darah sekitar 15-20 menit. Darahnya diambil sebanyak 350 cc.

Alfani rutin mendonorkan darah secara sukarela sejak 2009. Ia mendonorkan darah karena ingin membantu orang yang membutuhkan darah, sekaligus untuk menjaga kesehatan pribadi.

“Karena setetes darah juga sangat penting membantu yang memang membutuhkan to,” ujarnya.

Staf Pascasarjana Universitas Cenderawasih tersebut telah mendonorkan darah 25 kali yang dilakukan secara rutin tiga bulan sekali. Ia biasa mendonorkan darah dengan langsung mendatangi Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Jayapura atau saat kegiatan donor darah yang dilakukan di Kota Jayapura.

“Sempat beberapa tahun berhenti karena hamil dan menyusui, sekarang mulai rutin lagi,” katanya.

Pengalamannya saat melakukan donor lancer saja. Memang ada juga ia mengalami pusing setelah darahnya diambil.

“Saya pusing mungkin tidak baring dulu, waktu itu saya langsung jalan makanya agak pusing,” katanya.

Menurut Alfani, kegiatan donor darah seperti yang dilakukan Pemuda Saireri Papua hari itu sangat membantu PMI dalam memenuhi stok darah di Kota Jayapura. Ia berharap generasi muda berani berpartisipasi dengan mendonorkan darah secara rutin.

“Selama kita bisa memberikan hal sederhana tapi berarti buat orang lain, mari kita lakukan hal tersebut,” ujarnya.

Penanggung jawab Pencari Pelestari Donor Darah Sukarela (P2D2S) Kota Jayapura Widi Santoso, SKM mengatakan selama pandemi Covid-19 stok darah berkurang. Berkurang  karena adanya pembatasan sosial yang menyebabkan pelaksanaan kegiatan donor darah terkendala. Sementara dalam sebulan kebutuhan yang harus dipenuhi sekitar 1.300 kantong darah.

“Jadi stok di PMI ini otomatis berkurang, kita hanya bisa memenuhi kebutuhan kurang lebih 50 persen, kadang malah turun 40 persen di masa pandemi,” katanya.

Sisa kekurangan biasanya dipenuhi dari pendonor keluarga, donor-donor sukarela, atau kegiatan aksi donor darah sejumlah organisasi.

Menurut Santoso, golongan darah AB rhesus negatif sangat langka. Hanya dua orang yang memiliki golongan darah tersebut di Kota Jayapura. Sehingga bila ada pasien yang membutuhkan darah AB rhesus negatif meminta bantuan Palang Merah Indonesia (PMI) di luar Papua.

“Ada pasien waktu itu sakit, kami harus minta tolong ke PMI Makassar dan Surabaya, karena yang bersangkutan baru divaksin, jadi harus tunggu empat minggu kemudian baru bisa donor,” ujarnya.

PMI Kota Jayapura melayani tujuh rumah sakit di Kota Jayapura dan rumah sakit sentimen, seperti Rumah Sakit Swakarsa di Keerom, Rumah Sakit Yowari di Kabupaten Jayapura, serta rumah sakit di pegunungan lainnya.

Untuk memenuhi stok akhirnya PMI Kota Jayapura menyurati instansi-instansi pemerintah, organisasi-organisasi, dan sekolah-sekolah untuk melakukan donor darah sukarela.

“Kita juga setiap hari membuka relawan untuk mendonorkan darah, walaupun 5 atau 10 orang kita akan jemput bola untuk mengatasi kekosongan stok di PMI,” katanya.

Sebenarnya, kata Santoso, ada 13 SMA di Kota Jayapura, tempat PMI Kota Jayapura memperoleh darah secara sukarela.

“Namun kini terhalang oleh Covid-19, karena mereka melaksanakan kegiatan belajar-mengajar dari rumah, jadi kita terkendala ke situ,” ujarnya.

Santoso mengimbau warga tetap menjalankan protokol kesehatan yang ketat di masa pandemi Covid-19 ini.

“Tetapi bila sudah waktunya silakan mendonorkan darah ke PMI Kota Jayapura,” ujarnya.

Ia juga berharap pemerintah maupun organisasi mengadakan donor darah untuk memenuhi ketersedian stok darah.

“Kasihan pasien-pasien, bukan hanya pasien yang tinggal di Kota Jayapura, tetapi juga pasien rujukan dari seluruh Papua, karena dengan donor darah kita bisa menyelamatkan satu sampai tiga nyawa,” ujarnya.

Jubi mencari informasi kebutuhan darah dan kondisi pasokan darah di rumah sakit di Jayapura. Salah satu adalah Rumah Sakit Dian Harapan.

Jubi menemui humas RS Dian Harapan pada Sabtu, 6 Maret 2021. Bagian humas mengatakan tidak bisa memberikan keterangan dengan alasan nanti terjadi kontradiktif dengan PMI. Ia menyarankan Jubi menanyai langsung kepada PMI Kota Jayapura. (*)

Editor: Syofiardi

Related posts

Leave a Reply