STK TP Deiyai lepas 24 mahasiswa turun lapangan

Foto bersama dewan dosen dan peserta KKN. - Oktopianus Pekei untuk Jubi

Papua No.1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi – Sekolah Tinggi Katolik Touye Paapaa (STK TP) Deiyai, Keuskupan Timika akhirnya melepaskan 24 mahasiswa untuk melaksanakan praktik mengajar, sekaligus menjalankan kuliah kerja nyata (KKN) di beberapa sekolah yang ada di Waghete, ibu kota Kabupaten Deiyai. KKN kali ini adalah angkatan keempat, kegiatan pelepasan dilaksanakan pada Rabu (28/4/2021), di kampus STK Touye Paapaa Deiyai.

Sekretaris Bagian Akademik, Yulius Pekei mengatakan, pendidikan dan pengajaran dilaksanakan di empat sekolah dasar (SD) yakni SD YPPK Waghete, SD YPPK Mugouda, SD INPRES Waghete, dan SD Negeri Waghete.

Read More

“Kesempatan praktik kerja nyata atau kerja lapangan ini menguji kemampuan dan profesionalisme anda sebagai calon guru. Maka tempat PKL dan KKN dijadikan sebagai rumah pribadimu dan menjaga wibawa anda dengan baik,” kata Yulius Pekei, Kamis (29/4/2021).

Ketua STK, Oktopianus Pekei mengatakan, PKL dan KKN ialah bagian dari pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni Dharma Pendidikan dan Pengajaran. Karena itu, kerja lapangan sebagai bagian dari pengabdian kepada masyarakat tentu bertujuan untuk menjawab kebutuhan publik.

“Dengan demikian, STK mengutus 24 mahasiwa untuk mengabdikan kepada masyarakat. Oleh karena itu, para peserta PKL dan KKN diharapkan mengeksplorasi pengetahuan dan memberikan pengajaran dengan baik dan dengan penuh tanggung jawab. Memberikan yang terbaik agar pihak sekolah dan terutama para siswa memperoleh manfaat dari kegiatan yang dijalankan,” ujarnya.

Ia juga meminta kepada anak asuhannya untuk menjaga kesehatan dan bekerja sama kelompok, juga segala yang menyangkut kebutuhan lapangan perlu dikomunikasikan baik dengan semua pihak, terutama para guru di sekolah maupun kepada dosen pendamping lapangan.

“Praktik lapangan selama dua bulan dan diharapkan agar kegiatan dijalankan dengan baik dan lancar hingga akhirnya kembali ke kampus,” katanya. (*)

Editor: Kristianto Galuwo

Related posts

Leave a Reply