Papua No.1 News Portal | Jubi
Deiyai, Jubi – Sekolah Tinggi Katolik (STK) Touye Paapa Deiyai, akan segera menempati gedung baru yang berlokasi di Damaabagata, Distrik Tigi Timur, Deiyai. Rencana ini setelah pihak Gereja Katolik Keuskupan Timika, pihak sekolah, dan yayasan melakukan peresmian gedung baru, pada Selasa (24/8/2021), yang langsung disaksikan oleh seluruh umat Katolik dari Dekenat Kamuu – Mapia, Tigi, dan Paniai serta seluruh masyarakat lainnya.
Peresmian gedung kampus yang baru bertepatan dengan HUT kampus ke-VII itu, ditandai dengan pengguntingan pita oleh Kepala Distrik Tigi Timur, Lukas Doo, mewakili Bupati Deiyai Ateng Edowai, dilanjutkan dengan pemberkatan gedung kampus baru oleh enam imam Katolik dari Dekenat Kamuu – Mapia, Tigi, dan Paniai.
Ketua STK Touye Paapa Deiyai, Marko Oktovianus Pekei, mengatakan selama tujuh tahun belakangan pihaknya menggunakan gedung milik SMP YPPK St. Fransiskus Xaverius Waghete, Deiyai, kemudian sesuai dengan peraturan Kepmendiknas No 234/U/2000 tentang Pedoman Pendirian Perguruan Tinggi pasal 12 ayat (1), maka harus didirikan gedung baru.
“Kami baru resmikan gedung kampus yang baru, sebelumnya kami pakai gedung milik SMP YPPK Waghete hampir enam tahun. Tapi karena aturan tidak boleh kontrak-kontrak gedung maka kami dirikan gedung kampus di sini (Damaabagata),” ujar Marko Oktovianus Pekei kepada Jubi usai acara, Selasa, (24/8/2021).
Ia mengatakan mulai besok, Rabu (25/8/2021) pihaknya akan mengangkut semua bahan yang ada di gedung kampus yang lama, sehingga tahun ajaran baru bisa dimulai di kampus baru.
“Mulai besok semua barang akan kami drop dari Waghete ke sini. Dan tahun ajaran baru kami mulai dari sini,” ucapnya.
Selain itu, pada September pihaknya bakal menggelar ujian skripsi bagi 27 mahasiswa yang sedang berada di penghujung studi. “Lalu Oktober kami akan yudisiumkan mereka dan November mereka wisuda,” ujarnya.
“Kita tidak bisa tunggu gedung besar, tidak bisa tunggu uang banyak. Tapi kita akan memulai dari keterbatasan ini,” katanya.
Ia menambahkan, terkadang mendengar kata pedalaman atau gunung, orang pikir daerah yang belum berubah, dan masih terisolir. Padahal banyak orang Mee menyebar ke wilayah-wilayah timur dan selatan serta utara sebagai guru, mantri, dan hamba Tuhan.
Ketua Yayasan Emaawa Owaada, Yohanes You, mengatakan gedung kampus baru tersebut dibangun di atas tanah yang diberikan cuma-cuma oleh Keuskupan Timika kepada pihaknya, berukuran 120 x 120 meter.
“Tanah ini aset dari Keuskupan Timika lalu diserahkan kepada kami. Itu karena STK lahir dari umat dan ditetapkan serta didukung oleh petinggi gereja Katolik, maka harus ada di tempat ini dan namanya Touye Paapa, tidak boleh nama lain,” ujar Yohanes You.
Menurut mantan Wakil Bupati Paniai ini, pihaknya telah diberikan dua gedung oleh Pemerintah Kabupaten Deiyai melalui Distrik Tigi Timur, ini sebagai gedung rumah tinggal dan asrama bagi mahasiswa yang datang dari jauh seperti Mimika, Intan Jaya dan Dogiyai.
“Untuk asrama putra dan putri yang datang dari jauh kami sudah ada gedung, dikasih oleh Kepala Distrik Tigi Timur,” ucapnya.
Ia mengatakan STK Touye Paapa baru tujuh tahun, jika diibaratkan sebagai seorang manusia maka baru kelas 1 SD, sehingga masih perlu dilakukan perawatan dari orang tua. Karena itulah, STK harus didirikan di Damaabagata untuk menggenapi impian leluhur dan Tuhan Allah.
“Dalam Muspas di Paroki Diyai lahir STK ini di bawah Yayasan Emaawa Owaada. Kita ada untuk lahirkan generasi melalui pendidikan yang bermutu. Karena kita akan berubah kalau berpendidikan tinggi,” katanya. (*)
Editor: Kristianto Galuwo