STAK Nabire mewisuda 25 mahasiswa

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Nabire, Jubi – Staf khusus bidang pembangunan, Setda Kabupaten Nabire, Viktor Sawo, mewakili Bupati Nabire Isaias Douw, hadir pada acara wisuda sarjana dan pascasarjana ke-IV, Sekolah Tinggi Agama Kristen (STAK ) Nabire, Kamis (30/11/17).

Viktor dalam sambutannya mengatakan, salah satu aspek terpenting dalam pembangunan adalah pendidikan agama.

“Khususnya meningkatkan potensi spiritual dan membentuk iman manusia melalui pendidikan agama," katanya.

Lanjutnya, Pemkab Nabire berkomitmen terus berupaya meningkatkan mutu layanan sarana dan prasarana di semua jenjang pendidikan dan menjadikannya perhatian serta prioritas utama. Hal itu dilakukan agar bagaimana bisa mencapai tujuan pendidikan nasional, yaitu dengan terciptanya manusia Indonesia yang beriman, cerdas dan terampil.

“Pada wisuda kali ini, menunjukkan STAK sangat berperan dalam upaya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan mencerdaskan anak bangsa, khususnya di Kabupaten Nabire,” ujarnya.

Tambahnya, perlu disadari menjadi alumni akan menambah tugas dan kewajiban ke depan, khususnya yang akan dihadapi di tengah-tengah masyarakat.

“Banyak tanggung jawab setelah menyandang gelar kesarjanaan. Bukan hanya sekadar simbol, akan tetapi dapat dipertanggungjawabkan dan diaktualisasikan di tengah-tengah masyarakat,” katanya.

Ketua STAK Nabire, Yance Nawipa, mengatakan sekolah tersebut telah empat kali mewisuda mahasiswanya sejak 2014. Selama ini, STAK sudah menghasilkan 140 sarjana dan pascasarjana. STAK juga memiliki izin dari Kementerian Agama, melalui Dirjen Humas Kristen, berdasarkan rekomendasi Bupati Nabire, Kantor Agama Nabire, serta beberapa gereja yang ada di Nabire.

"Kami sudah empat kali wisuda. Hari ini ada 25 wisudawan, yang terdiri dari 21 orang SI, dan empat orang S2, dengan program studi yaitu pendidikan agama Kristen (S1), prodi theologia (S1), dan prodi S2 jurusan theoligia juga S2 pendidikan agama kristen,” ujarnya.

Ia berharap ilmu yang para wisudawan miliki, dapat digunakan dengan baik semasa pengabdian kepada masyarakat, keluarga, terutama gereja.

“Pergunakan ilmu yang dimiliki sebaik-baiknya, agar bermanfaat bagi banyak orang,” pesannya. (*)

Related posts

Leave a Reply