Soedarmo singgung soal aksi pemalangan sekretaris PUPR

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi – Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan pemerintah Provinsi Papua diminta untuk menaruh hormat, patuh dan tunduk pada surat keputusan yang dikeluarkan pimpinan tertinggi.

"Ini menyangkut Panca Prasetya Korpri yang kelima yakni, apapun yang terjadi, surat keputusan pimpinan harus dilaksanakan dan diterima oleh seluruh jajaran pegawai," kata Penjabat Gubernur Papua Soedarmo di hadapan para ASN yang mengikuti upacara, di Jayapura, Senin (3/9/2018).

Ia tekankan, ASN Papua harus betul-betul memegang disiplin yang sudah ditetapkan. Apapun keputusan pimpinan, mau tidak mau harus diterima dan dijalankan.

"Jangan ada lagi kejadian seperti yang dilakukan Sekretaris Dinas PUPR. Sebab, apa yang dilakukannya itu, suatu perilaku yang tidak wajar. Karena menolak, memalang kantor dan membuat pernyataan di media agar pimpinan OPD yang baru tidak bisa masuk," ujarnya.

"Cara-cara begini jangan terulang. Kemarin yang bersangkutan bilang mau mengajukan pengunduran diri, hari ini saya tuntut dan minta surat pengunduran dirinya. Kalau hari ini tidak memberikan surat pengunduran diri, maka saya yang akan memberikan," sambungnya.

Selama ditetapkan sebagai penjabat gubernur Papua, ujar ia, dirinya telah membuka komunikasi dengan seluruh jajaran pegawai yang ada, dengan kata lain siapapun bisa menelpon, SMS, WA dan bertemu. Dengan harapan, tidak ada satupun pegawai yang mengambil keputusan ataupun tindakan tanpa sebelumnya berkonsultasi ke pimpinan tertinggi.

Apalagi kata ia, pergantian kepala OPD itu  sudah melalui pertimbangan matang, Baperjakat ( Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan ) dan pembahasan antar staf. Jadi  bukan keputusan sepihak. Dengan harapan dinas bersangkutan bisa bekerja maksimal guna menyelamatkan kinerja-kinerja.

"Jangan berpikir pimpinan menentukan dan menetapkan seseorang, kemudian dinilai akan merusak komponen yang ada. Yang bertanggung jawab terhadap berjalan atau tidaknya komponen yang sudah ditetapkan pimpinan baru, adalah pimpinan tertinggi, bukan bawahan," kata Soedarmo.

"Tidak ada pimpinan yang ingin merusak OPD , ini harus dicamkan semua ASN. Jadi saya harap ini kejadian pertama dan yang terakhir. Saya mohon maaf karena harus terpaksa marah kepada yang bersangkutan, bukan berarti saya diskriminasi atau arogan. Tetapi karena bersangkutan sudah keterlaluan sehingga harus ditegur," katanya lagi dengan nada tegas.

Pada kesempatan itu, Penjabat Gubernur Papua Soedarmo juga menyampaikan terimakasih kepada seluruh ASN yang ada karena peningkatan disiplin sudah mulai kelihatan.

"Saya harap penilaian bagi pegawai yang rajin dan berkinerja baik bisa terus berlanjut, karena ini merupakan perangsang bagi pegawai lain ," ujarnya. (*)

 

Related posts

Leave a Reply