Soedarmo pamit pada ASN Papua

Papua No. 1 News Portal | Jubi 

Jayapura, Jubi – Penjabat Gubernur Papua, Soedarmo berpamitan dengan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) setempat. Mengingat pada 5 September 2018 akan dilakukan pelantikan gubernur dan wakil gubernur Papua definitif di Istana Presiden dan serah terima jabatan pada 7 September 2018.

"Ini kesempatan terakhir saya bertatap muka dengan seluruh pegawai, saya sampaikan terimakasih dan penghargaan yang tinggi atas kerjasama yang sangat baik selama ini, sehingga tugas-tugas dan tanggung jawab saya sebagai penjabat gubernur bisa dilaksanakan maksimal," kata Soedarmo di hadapan ASN yang mengikuti upacara, di Jayapura, Senin (3/9/2018).

Menurut ia, sejak dirinya dilantik sebagai Penjabat Gubernur Papua, ada beberapa tugas yang dibebankan, pertama melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan yang mana sudah dilakukan secara maksimal.

"Apabila masih ada hal-hal yang dianggap kurang, saya mohon maaf, terutama dalam memerjuangkan berbagai hak dan kebijakan yang mungkin bisa dilakukan dalam rangka untuk meningkatkan kesejahteraan para pegawai," ujarnya.

Kedua, tugas dalam rangka memfasilitasi pelaksanaan Pilkada serentak 2018 yang sudah bisa berjalan baik. Walaupun masih ada tiga kabupaten yang sampai hari ini masih berproses di Mahkamah Konstitusi, tetapi secara umum penyelenggaraan Pilkada berlangsung tanpa gangguan berarti.

Ketiga, dalam rangka menjaga keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat, khususnya di jajaran provinsi Papua juga sudah dilakukan.

"Kami sudah coba menyelesaikan berbagai persoalan yang selama ini terjadi, khususnya menyangkut potensi ancaman dan gangguan pelaksanaan tata kelola pemerintahan yang ada di beberapa kabupaten," kata Soedarmo.

Sementara tugas lainnya, tegas Soedarmo, adalah membuat peraturan-peraturan daerah bekerjasama dengan DPRP terkait dengan masalah penyampaian pertanggungjawaban gubernur dan wakil gubernur tahun 2017.

"Nanti malam akan ada rapat paripurna pembukaan pembahasan APBD-P. Mudah-mudahan sebelum saya pulang sudah ditutup, tapi kalau tidak bisa nanti Sekda yang melanjutkan. Paling tidak ini sudah kita laksanakan. Karena ini menyangkut TPP para pegawai dan gaji guru yang selama enam bulan terbayarkan," ujarnya.

"Jadi beberapa tugas yang diberikan saya sudah laksanakan dan sekali lagi, saya sampaikan permohonan maaf apabila selama memimpin Papua ada tutur kata, sikap dan kebijakan yang tidak berkenanan. Sebagai manusia biasa, saya atas nama pribadi dan keluarga sampaikan permohonan maaf," sambungnya.

Dirinya berharap, seluruh staf ahli, asisten dan pimpinan OPD yang dibawah komando sekretaris daerah, untuk bisa melanjutkan atau memanfaatkan kebijakan-kebijakan yang sudah.

"Kalau baik silahkan dilanjutkan, tapi kalau tidak baik harap ditinggalkan. Intinya, saya selalu menginginkan provinsi Papua bisa lebih mandiri dan bekerja secara profesional," kata Soedarmo. (*)

 

 

 

Related posts

Leave a Reply