Sentani, 7/6 (Jubi) – Sekolah Menengah Teologi Kristen (SMTK) Yonime, Kampung Harapan, Kabupaten Jayapura tahun ini meluluskan 31 siswa. Prosesi kelulusan tersebut digelar pada acara perpisahan di Aula SMTK pada Sabtu (7/6) siang.
“Dari tiga puluh satu siswa, sepuluh di antaranya siswa lama yang belum dapatkan ijaah negara sedangkan sisanya adalah siswa murni yang masuk pada 2011,” ungkap Ketua SMTK, Pdt. Andreas Monim, kepada wartawan.
Menurut Pendeta Andreas Monim, alumni SMTK ini tidak harus melanjutkan pendidikannya ke bidang Teologi lagi, tetapi bisa melanjutkan ke bidang lainnya karena ijazahnya sama dengan SMA pada umumnya.
“Jadi, siswa yang baru tamat silakan melanjutkan studi sesuai keinginan mereka karena hal itu sudah diatur dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2007 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan sesuai Undang-undang Kementerian Agama No. 15 Tahun 2009. Alumni ini juga bisa menjadi pelayan Tuhan atau gembala di kampungnya bila tidak melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi atau mengajar di sekolah-sekolah,” tutur Pendeta Andreas.
Pendeta Andreas mengatakan, sebagai Ketua SMTK, ke depan dirinya akan berusaha mengembangkan sekolah ini. Pihaknya sedang mengaku sedang mempersiapkan akreditasi.
Sementara itu, Bagian Kurikulum SMTK, Pendeta. Yusak Pekey, mengakui fasilitas penunjang belajar di sekolahnya masih belum memadai. Fasilitas yang kurang antara lain gedung sekolah, buku penunjang, meja dan kursi belajar, serta fasilitas lainnya.
“Kebutuhan lainnya yang juga mendesak adalah perpusatakaan. Buku-buku yang harusnya berada di perpusatakaan terpaksa kami tampung di kantor sekolah,” kata Yusak Pekey.
Yusak juga menyayangkan sikap Lembaga Yayasan Pendidikan gereja-gereja Indonesia (YPPGI) di Tanah Papua yang seolah tidak peduli pada persoalan ini. Dirinya berharap lembaga dapat memperhatikan kebutuhan STPK dengan baik. (Jubi/Aprila)