Papua No.1 News Portal | Jubi
Deiyai, Jubi – Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Tigi Barat, Deiyai, Petrus Bobii, berharap agar 2021 mendatang semua guru dan murid-muridnya bisa aman dan berjumpa kembali dalam keadaan sehat.
Hal itu ia ungkapkan setelah perayaan Natal sekolah yang dilaksanakan pada Rabu (2/12/2020), dan dihadiri semua guru, murid, para hamba Tuhan, orang tua wali murid dan masyarakat.
“Kepada para guru dan siswa mohon jaga kesehatan selama suasana Natal dan Tahun Baru 2021. Saya tidak mau dengar terjadi apa-apa dengan guru atau murid,” ujar Petrus Bobii kepada Jubi, Kamis (3/12/2020).
Ia berharap, khusus siswa dan siswi agar mengurangi keluar dan masuk tanpa tujuan. Disarankan fokus berlatih lagu-lagu Natal, ayat hafalan Natal dan membantu orang tua selama libur.
“Usai Natal sekolah, saya liburkan mulai 2 Desember 2020 dan masuk sekolah 4 Januari 2021. Tapi dalam liburan ini pun kami berikan tugas untuk mencari sapu lidi yang dibawa ke sekolah saat masuk libur,” katanya.
Natal sekolah dipimpin oleh Pdt. Nahom Pigome dengan tema ‘mari kita ramai-ramai pergi ke Betlehem’ (Mikha 5 : 1). Dalam khotbahnya Pdt Nahom Pigome mengajak kepada siswa-siswi untuk belajar dari sosok seorang Yusuf dan Maria.
“Pekerjaan sehari-hari Maria sewaktu masih muda adalah menjahit pakaian dan membantu orang tua di rumah dan selalu merendahkan diri. Kalau pekerjaan sehari-hari Yusuf sewaktu masih muda adalah seorang tukang. Dia orang yang saleh dan tulus. Karena kesetiaan Maria dan ketulusan Yusuf, Yesus yang adalah Sang Raja menjelma menjadi manusia melalui Yusuf dan Maria sehingga umat manusia diselamatkan,” ujar Pigome.
Ia mengatakan, Yesus menjelma melalui orang sederhana yaitu Yusuf dan Maria, di kampung yang kecil bernama Betlehem, di dalam palungan atau tempat makan ternak Yesus yang dibungkus kain lamping.
“Demikian juga saat ini, kita sedang belajar. Dipandang orang kita masih kecil, tidak bisa berbuat apa-apa dan sebagainya. Namun suatu saat kamu akan disebut orang yang ternama. Kamu akan menjadi pemimpin seperti bupati, DPR, guru, perawat, dokter dan sebagainya,” katanya. (*)
Editor: Kristianto Galuwo