Papua No. 1 News Portal | Jubi,
Jayapura, Jubi – Pelaksana tugas Kepala Sekolah SMAN Keberbakatan Olaraga (SMANKOR) Buper Waena, Thinneke Ansaka mengatakan SMANKOR menjalankan dua kurikulum. Kurikulum 2013 yang sama dipakai SMA lain di Indonesia serta kurikulum khusus olaraga.
"SMANKOR lebih menitikberatkan pada kurikulum prestasi olaraga dengan prosi 60 persen dan akademik 40 persen, pengelolaan 60 persen itu siswa di tambah jam berlatih fisik dan pengetahuan olaraga baik pagi maupun sore setelah jam sekolah," katanya, Kamis, (15/02/2018).
Katanya, kini SMANKOR menyaring siswa berprestasi untuk tujuh cabang olaraga yaitu basket, tinju, voli, dayung, karate, dan sepak bola.
"Target kami pada PON 2020 siswa SMANKOR bisa diikut sertakan mencetak medali sehingga patut diperhatikan," ujarnya.
Permenas Waromi, siswa SMANKOR yang menggeluti cabang sepak bola yang duduk di bangku kelas XII mengatakan SMANKOR merupakan barometer PON 2020 di Papua.
"SMANKOR barometer PON 2020, sehingga fasilitas dan alat yang menjadi kebutuhan atlet dari tiap cabang olaraga harus di lengkapi," ujarnya.
Ia berharap Pemprov Papua lebih memperhatikan dengan serius, terutama pengadaan fasilitas olaraga sehingga apa yang di inginkan pada PON 2020 dapat tercapai.
Gubernur provinsi Papua Lukas Enembe berharap pada PON 2020 di Papua putra-putri Papua dapat memberikan kontribusi yang baik dengan ikut terlibat di semua ivent olaraga nanti.
"Saya berharap putra-putri Papua dapat menjadi atlet yang baik dan profesional dalam PON 2020 nanti,"
Gubernur Papua mengingatkan terutama mahasiswa-mahasiswi Papua yang ada di setiap perguruan tinggi harus mempersiapkan diri untuk bergabung pada PON nanti sesuai bakat yang di miliki dalam bidang olaraga apapun.
"Saya tidak ingin kejadian pada PON di Jawa Barat terulang di Papua dimana kita harus membeli atlet untuk mengikuti PON mewakili Pupua dan dalam PON tersebut hanya 5 anak asli Papua yang ikut dan kedepan kita harus unggul dalam olaraga di Papua dalam PON 2020 mendatang," harap Lukas Enembe. (*)