Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Sekar Seruni Jiwadara Srikandi Papua al-Rasyid, siswi kelas XI IPA SMAN 4 Kota Jayapura, Papua dinyatakan lolos seleksi pertukaran pelajar ke Amerika Serikat. Ia menjadi salah satu dari lima siswa/siswi dari Papua dan Papua Barat yang mengikuti tes program belajar selama satu tahun yang diselenggarakan lembaga Bina Antarbudaya.
“Di Amerika nanti saya akan menempuh pendidikan di Meadowdale High School, Kota Lynnwood, Washington selama 1 tahun,” kata siswi kelahiran 26 Mei 2005 yang akrab di sapa Dara di Jayapura, Papua, Senin (26/7/2021).
Ia terpilih setelah melewati serangkaian proses seleksi yang cukup panjang dan ketat. Mulai dari seleksi berkas, seleksi daerah, sampai dengan seleksi nasional.
Baca juga: 24 pelajar Papua berkesempatan kuliah di tiga universitas Amerika
Dari lima siswa dari Papua dan Papua Barat yang mengikuti seleksi itu, seorang diantaranya gugur dalam tes wawancara. Seorang lainnya gugur di tes berikutnya, yaitu tes dinamika kelompok. Pada seleksi tingkat nasional, dua siswa yang lain juga dinyatakan gugur, namun Dara dinyatakan lolos dan berhak mengikuti program pertukaran pelajar itu.
“Alhamdulillah saya lolos sebagai finalis. Bahkan setelah menjalani tes Internasional English Language Testing System (IELTS) khusus untuk pertukaran pelajar, saya dinyatakan lolos sehingga tidak perlu lagi mengikuti pelajaran tambahan, khususnya bahasa inggris,” ujarnya.
Dara dijadwalkan untuk berangkat ke Amerika Serikat pada 9 Agustus 2021, namun jadwal itu bisa ditinjau dengan mempertimbangkan perkembangan pandemi COVID-19 di Indonesia. “Semoga saja tidak ada penundaan,” sambungnya.
“Untuk antisipasi, saya akan berangkat ke Jakarta pada Rabu, mengingat Papua akan terapkan lockdown mulai awal Agustus. Pembiayaan sepenuhnya ditanggung Pemerintah Amerika. Mulai dari keberangkatan, tempat tinggal dan sebagainya,” katanya.
Sebelum ke Amerika, Dara dan seluruh pelajar yang dinyatakan lolos wajib mengikuti orientasi chapter secara daring. Sesi itu merupakan perkenalan dan sosialisasi terkait kegiatan serta peraturan selama bersekolah di negeri Paman Sam.
“Jadi untuk sementara saya ambil cuti akademik selama satu tahun. Hal itu tidak masalah, sebab saat ini saya mengambil program akselerasi (2 tahun) di SMAN 4 Jayapura. Saya berterimakasih kepada pihak SMAN 4 yang telah memberikan dukungan, sebab sekolah di Amerika adalah mimpi saya dari kecil. Bagi teman-teman yang belum berkesempatan lolos, jangan menyerah, sebab ini bukan satu-satunya jalan. Masih banyak jalan menuju Roma,” katanya.
Baca juga: 135 pelajar OAP lolos administrasi beasiswa vokasi Jepang
Kepala Sekolah SMAN 4 Kota Jayapura, Laba Sembiring mengaku bangga ada salah satu siswinya yang mendapat kesempatan belajar di Amerika Serikat. Ia berharap kesempatan yang diperoleh Dara bisa membawa pengaruh besar untuk siswa lainnya di Papua. “Saya harap pelajar yang dikirim ini bisa menjadi sumber pengaruh bagi teman-temanya untuk memiliki wawasan global,” kata Sembiring.
Ia menilai apa yang dijalani Dara sesuai visi SMAN 4 Jayapura untuk menjadikan siswanya berwawasan global. “Dukungan dari pihak sekolah untuk Dara adalah memberi peluang yang bersangkutan mengambil cuti akademik. Begitu kembali ke Indonesia, yang bersangkutan bisa kembali mengambil mata pelajaran yang belum diselesaikan. SMAN 4 sudah menerapkan sistem SKS yang sifatnya fleksibel, sehingga siswinya bisa lebih fokus menjalani program pertukaran pelajar,” ujarnya.
Bina Antarbudaya adalah organisasi nirlaba berbasis relawan yang bergerak dalam pidang pendidikan yang bermitra dengan AFS Intercultural yang merupakan program pertukaran pelajar di dunia. Setiap tahun, Bina Antarbudaya mengirimkan siswa-siswi terbaik Indonesia untuk tinggal dan belajar di beberapa negara di dunia. Bina Antarbudaya memiliki misi untuk menciptakan pemimpin masa depan yang berkualitas, berprestasi, memiliki visi, empati sosial dan nasionalisme serta berwawasan internasional. (*)
Editor: Aryo Wisanggeni G