Papua No. 1 News Portal | Jubi ,
Damaskus, Jubi – Sistem pertahanan udara Suriah mencegat serangan rudal yang dicurigai dari Israel terhadap sasaran militer di Suriah Utara pada Kamis malam (29/11/2018). Stasiun televisi resmi Suriah melaporkan pasukan udara Suriah menembakkan rudal anti-serangan udara sebagai tanggapan terhadap serangan terjadi di atas Kota Kecil Kisweh di pinggir selatan Ibu Kota Suriah, Damaskus.
“Semua sasaran musuh dihancurkan dan serangan negara asing tersebut gagal mengenai sasarannya,” siaran televisi resmi pemerintah Suriah.
Meskipun media resmi Suriah mengisyaratkan Israel berada di belakang serangan tersebut, namun satu kelompok pemantau perang yang berpusat di Inggris, secara jelas menyatakan Israel melancarkan serangan ke pinggir selatan dan barat-daya Damaskus di dekat perbatasan administratif dengan Provinsi Quneitra di Suriah Selatan.
Kelompok pengawas itu mengatakan sistem pertahanan udara Suriah menembakkan sejumlah rudal untuk mencegat rudal Israel tersebut.
Sementara itu, stasiun radio pro-pemerintah Sham FM dikutip Xinhua, menyatakan dua suara ledakan terdengar di sekitar Kota Kecil Ad-Dimass tepat di pinggir barat bersamaan dengan serangan rudal di Damaskus Selatan.
Israel telah berulangkali mengincar posisi militer di Suriah, termasuk di Kisweh. Jika Israel terbukti berada di belakang serangan tersebut, hal itu akan menjadi serangan pertamanya terhadap sasaran di Suriah sejak September.
Setelah serangan September, saat 15 personel militer Rusia tewas, Moskow dan Pemerintah Suriah menyalahkan Israel atas jatuhnya pesawat Rusia, dan Moskow dengan cepat memperlengkapi Damaskus dengan sistem pertahanan udara canggih S-300.
Wakil Menteri Luar Negeri Suriah, Faisal Mekdad, mengatakan kedatangan sistem pertahanan S-300 Rusia di Suriah akan mendorong Israel berfikir dua-kali sebelum menyerang Suriah lagi. (*)