Papua No.1 News Portal | Jubi
Apia, Jubi – Mahkamah Agung Samoa telah membatalkan keputusan Kepala Negara yang ingin menangguhkan jadwal pengambilan sumpah parlemen baru Senin besok (24/5/2021).
Tuimaleali’ifano Va’aleto’a Sualauvi II Sabtu malam (22/5/2021) mengumumkan penangguhan parlemen yang baru, dimana ia mengumumkan “sampai tenggat waktu yang akan diumumkan di kemudian hari, dan untuk alasan yang akan saya sampaikan pada saatnya” dalam sebuah dekret baru yang membatalkan keputusan sebelumnya untuk memerintahkan parlemen agar memulai sidang pada Senin ini.
Namun, pengadilan MA kini menyebut keputusan sang kepala negara itu telah ‘melanggar hukum’, kembali membuka jalan bagi parlemen untuk sidang perdana senin besok, seperti yang dijadwalkan sebelumnya.
Partai politik pendatang baru, Fa’atuatua i le Atua Samoa (FAST), yang diperkirakan akan mendeklarasikan kursi mayoritas ketika Parlemen bertemu pada sidang Parlemen ke-17 Samoa hari Senin ini, segera mengajukan gugatan hukum terhadap pengumuman pembatalan yang langsung dibahas di gedung MA di Apia pagi Minggu ini.
MA lalu mengambil putusan untuk mengabulkan gugatan FAST.
Pemimpin partai itu, Fiame Naomi Mata’afa, meminta semua pihak yang terlibat untuk menghormati supremasi hukum dan mematuhi putusan MA.
“Mari kita fokus pada nilai-nilai kita – taat hukum, hormat, setia dan rendah hati, dengan budaya yang ditambatkan dalam menghormati dan nilai-nilai Kristen, dan menempatkan kepercayaan kita pada hukum,” tambah Fiame.
Putusan terkini ini diambil oleh Ketua Mahkamah Agung, Satiu Simativa Perese, Hakim Vui Clarence Nelso, dan Hakim Tafaoimalo Leilani Tuala-Warren.
Namun, Ketua Parlemen masih berkeras untuk membantah putusan MA ini dan berkata ia akan mengikuti arahan kepala negara.
Sementara itu, Kepala Negara Tuimaleali’ifano telah meninggalkan kediaman resminya di Vailele, Apia dan kembali ke desanya di Matautu-Falelatai di pantai barat daya Upolu.
Dalam perjalanan tersebut termasuk seorang penjaga dari polisi, yang dilaporkan mendampinginya untuk menjaga keselamatannya.
Pekan lalu, satu bus mengangkut matai (kepala-kepala suku) dari desa tersebut tiba di kediamannya di Apia untuk memberikannya dukungan karena ia sempat menjadi sasaran sejumlah ancaman melalui media sosial.
Koresponden RNZ Pacific di Apia, Autagavaia Tipi Autagavaia, membenarkan bahwa Tuimaleali’ifano meninggalkan Vailele kemarin setelah ia mengumumkan penangguhan sudah parlemen.
“Dan ia pindah ke desanya. Dia sekarang di sana dan bekerja dari desanya, Matautu-Falelatai. Dan sekarang ada petugas-petugas kepolisian di sana melindunginya.”
Desa ini jaraknya hampir dua jam dari ibu kota Apia dan jalan masuk dan keluar Desa Matautu-Falelatai dilaporkan telah ditutup. (RNZ Pacific)
Editor: Kristianto Galuwo