Setahun Papua Butuh 150 Ribu Ton Beras

Ilustrasi beras bulog (apkasi.or.id)
Ilustrasi beras bulog (apkasi.or.id)

Jayapura, Jubi – Kepala Divisi Regional Bulog Papua dan Papua Barat, Arif Mandu, mengakui setiap tahun, Papua dan Papua Barat membutuh sekitar 150 ribu ton beras.

“Kebutuhan beras dalam setahun untuk Papua dan Papua Barat, kita butuh stok kurang lebih 150 ribu ton. Itu untuk memenuhi kebutuhan 56 ribu ton PNS dan TNI/Polri serta 94 ton ribu untuk Raskin,” kata Arif Mandu, Jumat (17/4/2015) pekan lalu.

Arief mengakui kualitas beras yang dikeluhkan warga selama ini adalah beras dari luar Papua. Karena berbagai masalah lamanya penyimpanan, perawatan, dan transportasi membuat beras yang semula bagus menjadi jelek seperti yang dikeluhkan masyarakat kepada Jokowi.

“Kita ini kan cuma penerima saja dari Jawa Timur sehingga masyarakat juga mengeluh atas kualitas berasnya. Kalau pengadaan lokal hanya dari Merauke pasti berasnya bagus,” katanya.

Arif Mandu menegaskan untuk kuota raskin Papua dan Papua Barat tahun 2015 tidak berubah atau sama dengan tahun 2014. Papua Barat dengan 90.547 RTS mendapat 16.298.460 Kg dan Papua dengan 435.003 RTS mendapatkan alokasi sebanyak 78.300.540 Kg.

Dikutip Liputan6.com, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil, mengatakan pemerintah telah menarik kesimpulan terkait rata-rata jumlah konsumsi beras masyarakat per kapita.

Diketahui bahwa data konsumsi beras masyarakat Indonesia rata-rata sekitar 144 kilogram per orang per tahun. Angka ini merupakan hasil studi yang dilakukan BPS.

“Sudah tiga tahun mereka melakukan studi dan konsisten. Konsumsi beras per kapita sekitar 144 kg,” katanya. (Sindung Sukoco)

Related posts

Leave a Reply