Sepak bola putri PON XX: Tim Papua lolos ke final

Papua-kemelut di depan gawang
Kemelut di depan gawang kesebelasan Bangka Belitung saat tim Papua melakukan serangan di daerah penalti, Sabtu (9/10/2021) – Jubi/Frans L Kobun

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Merauke, Jubi – Lanjutan semifinal sepak bola antara kesebelasan tim putri Papua dengan Bangka Belitung yang berlangsung di Stadion Katalpal, Merauke, dalam hajatan PON XX Papua berlangsung seru.

Sejak kick off babak pertama yang dipimpin wasit David Sasube, ‘jual beli’ serangan dilakukan kedua tim.  Kesebelasan Papua yang ‘dikomandani’ Sely Wunungga berusaha melakukan terobosan ke pertahanan lawan. Namun barisan belakang Bangka Belitung yang begitu kokoh, hingga tak mampu menjebol gawang yang dikawal Riska Julianti.

Read More

Kebuntuan baru bisa terjawab pada menit ke-31. Dimana Ina Paulanda Wetipo dengan nomor kostum 21, berhasil merobek gawang Bangka Belitung. Hingga babak pertama pertandingan berakhir kedudukan masih tetap 1-0.

Memasuki 45 menit babak kedua, pemain Papua tampil ‘beringas.’  Permainan cantik dari kaki ke kaki dilancarkan. Memasuki menit ke-64, pemain Papua atas nama Emy Clare Falentina Awes, melesetkan bola dengan kaki kanannya ke gawang Bangka Belitung hingga kedudukan berubah menjadi 2-0.

Setelah tertinggal, Bangka Belitung berusaha bangkit melakukan serangan. Namun selalu digagalkan barisan belakang Papua. Sementara tim Papua terus  mengobrak-abrik pertahanan belakang lawan dan terbukti. Dimana pada menit ke-82, Selly Wunungga berhasil menjebol gawang lawan dan kedudukan pun menjadi 3-0.

Memasuki menit ke-90, Laslen Tabuni menambah satu gol lagi dan skors pun berubah 4-0. Hingga peluit panjang dibunyikan, pertandingan berakhir dan skor tak berubah.

Baca juga: Selly Wunungga, kapten sepak bola putri Papua

Pelatih sepak bola putri Papua, Priagung Dani Atmojo, dalam sesi tanya jawab dengan sejumlah wartawan, mengatakan kemenangan 4-0 yang diraih timnya karena campur tangan Tuhan.

“Ya, dengan kemenangan ini agar anak-anak tak puas dengan hasil yang diraih. Karena harus menatap final melawan Jawa Barat dua hari ke depan,” katanya.

Dia memuji motivasi dan semangat tim yang begitu tinggi di lapangan hijau untuk fight dan itu dilakukan.

“Memang setiap kali saya sampaikan bahwa kita sedang bermain di final. Sehingga semua kemampuan menghadapi lawan harus dikeluarkan sekaligus ditunjukkan,” ujarnya.

Diakui kalau target melawan Bangka Belitung, tidak sampai 4-0. Namun semua itu karena kerjasama serta kekompakan tim di tengah lapangan. Lalu instruksi juga dijalankan dengan baik.

Pelatih sepak bola kesebelasan Bangka Belitung, Gaguk Setia, mengaku kecewa dengan kekalahan yang dialami timnya.

“Meski kecewa, namun kami tak boleh larut terus, karena masih harus bermain melawan DKI Jakarta untuk memperebutkan posisi ketiga untuk meraih medali perunggu,” ujarnya.

“Memang tim putri Papua bermain bagus dan itu kami akui, sehingga mereka bisa mencetak hingga empat gol,” katanya.

Dijelaskan, sejak babak pertama, para pemain mengikuti instruksi. Sehingga semua lini berperan, bahkan pertahanan belakang juga sangat baik saat menghadang serangan lawan.

Namun, jelas dia, ketika gol tercipta,  semangat timnya mulai menurun dan tak konsentrasi dengan instruksi dari luar lapangan. Kondisi diperparah lagi pada babak kedua, konsentrasi pemain berkurang hingga kebobolan sampai tiga gol.

“Kami tak bisa larut terus dengan kekalahan hari ini, tetapi akan bangkit kembali untuk mempersiapkan tim menjamu DKI dua hari ke depan pada perebutan posisi ketiga,” ujarnya.

tim sepakbola putri Papua
Tim sepak bola putri Papua saat merayakan kemenangan setelah mencetak gol ke gawang lawan – Jubi/Frans L Kobun

Berikut susunan pemain putri Papua: Agustina Kwanko (penjaga gawang), Remini Chere Rumbewas, Ruth Marisa Wamblolo, Debora Pagawak, Anggie Selviana Yogibalon, Mira Karoba, laslen Tabuni, Sely Wunungga, Ina Paulanda Wetipo, Marsela Yliana Awi, Emmy Clare Falentina Awes.

Sedangkan kesebelasan tim putri Bangka Belitung: Riska Juliana (penjaga gawang), Shinta Monika, Huci Helyani, Nadila, Syafira Ramadhani, Ade Oktaviani, Jasmine Cahyono, Firanda, Susilawati, Vivi Riski, dan Ade Wandira. (*)

Editor: Dewi Wulandari

Related posts

Leave a Reply