Seniman Papua kehilangan panggung dan tidak diberdayakan

papua, seniman papua, taman budaya
Pementasan tarian tradisi dan budaya oleh masyarakat adat. Jubi / Engel Wally

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Sentani,Jubi – “ Seni tari, bahasa ibu, diambang kepunahan. Hanya dengan pementasan, pagelaran dan festival budaya, seni tari dan bahasa ibu dapat diselamatkan,” ujar Yohanes Theodorus Yepese saat dihubungi di Sentani.Jumat (6/11/2020).

Theo Yepese sapaan akrabnya ini merupakan Ketua Sanggar Seni Honong yang sudah 45 tahun menjalankan aktivitas seni bersama sanggarnya. Dia telah malang melintang di berbagai gelaran nasional dan daerah. Bahkan pementasan dalam skala pagelaran dan festival .

Read More

Theo juga mengaku, pentas-pentas seni yang sering dilakukan oleh pemerintah daerah melalui instansi teknis sudah jarang dilakukan. Hal ini menyebabkan banyak seniman kehilangan panggung dan momentum untuk menampilkan karya yang telah dibuat di masing-masing sanggar seni.

“ Pemerintah harus siapkan anggaran yang cukup, libatkan pihak ketiga, membuat jadwal pertunjukan yang rutin,” katanya.

Dikatakan dari sisi pembinaan, selama ini Pemerintah Daerah hanya memanfaatkan momentum dan melaksanakan program yang telah ditetapkan oleh instansi teknis terkait. Sementara yang diharapkan pembinaan secara rutin dan berkelanjutan dalam mensosialisasikan seni tari dan budaya, bahasa ibu, sama sekali tidak dilaksanakan.

“ Dampaknya, para pelaku seni mulai beralih profesi dan meninggalakan pekerjaan yang sudah dijalankan lebih dulu. Pelestarian nilai budaya mulai hilang begitu saja,” ungkapnya.

Secara terpisah, Kundrat Sokoy salah satu pelaku seni dan budaya di Kabupaten Jayapura mengatakan, panggung seni dan budaya saat ini sudah tidak ada lagi. Pementasan seni hanya ditampilkan pada acara – acara seremonial saja yang dilakukan oleh pemerintah daerah.

“ Pelestarian dan pengembangan seni budaya di daerah ini secara perlahan-lahan mulai dilupakan. Sentani yang merupakan pintu masuk semua orang ke Papua, pelaku seninya tidak diberdayakan, apa yang mau dibanggakan dari daerah ini kalau seni dan budaya tidak mendapat tempat bahkan kehilangan panggung,” kesalnya.

Sementara itu, Kepala UPTD Taman Budaya Expo Waena , Herman Saud mengatakan, pihaknya merupakan wadah pengembangan seni dan budaya. Bahkan sebagai panggung bagi para seniman Papua untuk menampilkan semua karya seni yang telah dihasilkan.

“ Untuk menunjang semua kegiatan yang bersifat seni budaya tentunya membutuhkan dukungan dana yang tidak sedikit. Dan ini memang menjadi perhatian dan tanggung jawab pemerintah daerah,” . (*)

Editor: Syam Terrajana

Related posts

Leave a Reply