Papua No. 1 News Portal | Jubi
Nabire, Jubi – Sekretaris Dinas Sosial Kabupaten Nabire, Zakeus Petege mengatakan pihaknya sedang berupaya memulangkan 34 pekerja galian kabel Fiber optic (FO) ke tempat asalnya di Indramayu, Jawa Barat.
“Kami sedang komunikasi dengan pimpinan daerah dan dinas sosial Indramayu untuk memulangkan mereka,” ujar Petege kepada Jubi di Nabire. Selasa (25/9/2018).
Dikatakan Zakeus, 34 tenaga kerja ini diterlantarkan oleh mandornya. Mereka lalu tinggal di rumah-rumah penduduk di kelurahan Bumi Wonorejo. Warga akhirnya menampung mereka di aula kantor kelurahan. Warga juga membantu memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari.
“Kami terima laporan dari warga dan langsung meninjau,” terangnya.
Penanganan darurat pun dilakukan. Bantuan ala kadarnya diberikan. Seperti tikar, selimut, alat-ala masak, alat-alat makan.
“Perhitungannya untuk satu minggu ke depan sambil menunggu biaya dan kapal,” katanya.
Menurutnya, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat. Kepala dinasnya sedang menghubungi Kepala Dinas Sosial Indramayu. Ini agar biaya pemulangan pekerja tidak seluruhnya ditanggung oleh masyarakat Bumi Wonorejo dan Pemkab Nabire.
“Jadi biayanya ditanggung bersama karena saat ini, masyarakat sedang mengumpulkan biaya untuk pemulangan mereka,” ujarnya.
Dia berharap, kontribusi Pemkab Nabire dan Pemkab Indramayu untuk mengulurkan tangan dan bantuan untuk biaya pemulangan tenaga kerja.
“Kasihan mereka di sini terlantar,” katanya.
Terpisah, koordinator pekerja, Aan mengatakan pihaknya diajak bekerja galian kabel FO di Km 113 jalan Trans Papua Nabire Dogiyai oleh seorang mandor bernama Sudarsono yang bekerja di bawah naungan PT. Arkin Cipta Tangerang.
Akan tetapi setelah tiga hari bekerja, mandor pun tidak bisa dihubungi dan hingga kini menghilang.
“Kami hanya diberikan R250.000 perorang. Tidak ada uang makan dan sebagainya. Kami hubungi tidak ada kabar dan kami langsung balik ke Nabire dan warga yang membiayai keseharian kami,” ujarnya.(*)