Papua No. 1 News Portal | Jubi
Merauke, Jubi – Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Merauke, Harmini, mengungkapkan selama pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua, 2-15 Oktober, sebanyak 18 ton sampah basah maupun kering yang diangkut setiap hari di penginapan dan hotel atlet, dapur umum, dan sejumlah venue untuk dibawa ke tempat pembuangan akhir (TPA) di Bokem, Kelurahan Rimba Jaya, Kabupaten Merauke.
“Memang khusus sampah PON yang diangkut, lebih banyak sampah kering, baik dos makanan, kardus, serta botol air mineral,” ujar Harmini ketika dihubungi melalui telpon selulernya, Kamis (28/10/2021).
“Jadi itu sampah yang diangkut setiap hari dengan menggunakan truk maupun kendaraan roda tiga di beberapa lokasi yang berkaitan dengan pelaksanaan PON XX Papua beberapa waktu lalu,” imbuhnya.
Menyangkut sampah di rumah pelanggan maupun tempat umum lain, Harmini mengaku setiap hari tetap beroperasi seperti biasa dengan volumenya mencapai 40 ton. Jadi kalau ditambah dengan 18 ton sampah dari PON Papua, maka setiap hari sampah kering dan basah yang diangkut sekitar 58 ton.
“Itu rutin setiap hari volume sampah yang diangkut, termasuk juga di beberapa tempat baik wisma, venue, dapur umum, maupun hotel. Beruntung bahwa armada yang disiapkan mencukupi, sehingga tak mengalami kendala,” ujarnya.
Selain sejumlah armada, baik truk, amrol, maupun belasan kendaraan roda tiga, untuk mengangkut sampah mencukupi, juga relawan serta panitia pelaksana (panpel) yang jumlahnya mencapai kurang lebih 400 orang bekerja setiap hari.
“Ya mereka bisa membantu mengangkut sampah di sejumlah tempat secara rutin tiap hari sambil menunggu mobil pengangkut tiba,” katanya.
“Terima kasih banyak untuk kerjasama yang dilakukan antara relawan, panpel, dan staf di dinasnya termasuk para sopir, karena tak henti-hentinya bekerja pagi hingga sore hari mengangkut sampah,” ungkapnya.
Baca juga: Jelang PON Papua, DLH Merauke siapkan belasan truk sampah
Baca juga: Volume sampah selama PON Papua meningkat
Yohana, salah seorang relawan, mengaku melaksanakan tugas dan tanggung-jawabnya dengan baik di tempat yang ditugaskan untuk mengumpulkan sampah, sekaligus akan diangkut dengan truk.
Dia mengaku waktu banyak tersita selama PON Papua, karena harus mengumpulkan sampah di setiap tempat.
“Memang kami sudah dibagi untuk mengontrol sekaligus mengambil sampah,” katanya. (*)
Editor: Dewi Wulandari