Selain Inpres untuk PON XX, Jokowi harus sikapi mahalnya harga tiket pesawat

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi saat melakukan kunjungan ke Stadion Papua Bangkit (SPABA) - Jubi/Roy Ratumakin.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi saat melakukan kunjungan ke Stadion Papua Bangkit (SPABA) – Jubi/Roy Ratumakin.

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi – Pemerintah pusat melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) tengah bekerja keras untuk mendorong percepatan pembangunan sarana prasarana (sarpras) dalam menyambut Pekan Olahraga Nasional (PON) yang akan di gelar di Provinsi Papua pada 2020.

Read More

Fakta ini menyusul dua Instruksi Presiden (Inpres) yang akan diputuskan oleh Presiden RI, Joko Widodo dalam waktu dekat, setelah menggelar rapat antar lembaga dan kementerian terkait beberapa waktu lalu.

Hal tersebut dikatakan, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Imam Nahrawi dalam rapat koordinasi percepatan pembangunan infrastruktr PON 2020 bersama instansi pemerintahan tingkat provinsi dan kabupaten/kota di Aston Hotel Jayapura, Jumat (21/6/2019).

Inpres yang dimaksud antaralain, pertama; sinergitas antar instansi terkait mulai dari kementerian sampai tingkat instansi pemerintah/lembaga di provinsi Papua dalam rangka mensukseskan percepatan pembangunan Sarpras PON 2020.

Kedua, Inpres menyangkut kebijakan mobilisasi bahan bangunan serta keperluan penunjang percepatan pembangunan dengan melibatkan daerah yang menjadi akses distribusi bahan tersebut.

Kata Menpora, selama ini ada kendala dalam pengiriman bahan bangunan yang umumnya didatangkan dari Surabaya dan Jakarta. Hal itu diakibatkan pengurusan administrasi yang memakan waktu, baik melibatkan pemerintah daerah maupun sektor swasta yang menjadi akses distribusi bahan yang dikirimkan ke Kota Jayapura.

“Jadi Inpres itu akan selesai dalam minggu ini. Kami harapkan ini akan memberikan ruang kebijakan baru bagi pemerintah daerah yang belum tercantum dalam Inpres sebelumnya, termasuk di tingkat pemerintah pusat. Kami akan mendorong percepatan ini setiap saat agar pemerintah provinsi Papua bisa mengurai segala kesulitan yang dihadapi dalam mempersiapkan PON 2020 mendatang,” kata Menpora Imam.

Selain pembangunan Stadion Papua Bangkit (SPABA) yang progresnya telah mencapai 100 persen, Menpora berharap pada Juli 2019 pihaknya bersama pemerintah provinsi dan PB PON Papua dapat mengejar progres 60 persen dalam hal pembangunan venue dari total 44 venue dari cabang olah raga yang diperlombakan nantinya.

“Kita berikan kepercayaan penuh kepada tim pembangunan infrastruktur. Dan kita berikan juga dorongan kepada pemerintah Papua dalam mempersiapkan resource atau sumber daya manusianya dalam mensukseskan PON,” ujarnya.

Tanpa ada Inpres tersebut memang cukup dirasakan dalam proses pengiriman material baik dari Jakarta dan Surabaya. Bahkan, menurut Bupati Merauke, Frederikus Gebze, pemerintah juga harus memikirkan soal biaya transportasi yang akhir-akhir ini melonjak.

“Kita jangan sepelekan soal kenaikan harga tiket pesawat yang akhir-akhir ini cukup mencekik. Saya khawatir, kalau hal ini tidak diintervensi oleh pemerintah pusat, banyak atlet dari beberapa provinsi tidak akan datang untuk mengikuti PON,” kata Bupati Gebze.

Kata Gebze, pihaknya akan merasa senang karena banyak atlet yang batal datang ke Papua untuk mengikuti PON karena dengan begitu Papua bisa mendapatkan medali lebih banyak dari target yang sudah ditentukan oleh pemerintah Provinsi Papua.

“Pastinya kami senang, karena Papua bisa meraih medai banyak,” ujar Bupati Gebze sambil berkelakar dan mendapat tepuktangan dari para tamu undangan.

Menjawab hal itu, Menpora Imam berjanji pihaknya dalam waktu dekat akan melakukan pertemuan khusus dengan pihak Perhubungan untuk mengatasi lonjakan tiket pesawat yang saat ini terjadi.

“Semoga semuanya bisa berjalandegan baik dan lancar. Masukan dari pak Bupati Merauke akan menjadi catatan saya secara khusus guna melakukan pertemuan dengan pihak perhubungan,” tegas Menpora Imam. (*)

 

Editor : Edho Sinaga

Related posts

Leave a Reply