Papua No.1 News Portal | Jubi
Merauke, Jubi- Kurang lebih 60 anak yang tinggal di Gudang Arang, Kelurahan Kamahedoga, Kabupaten Merauke mengikuti Sekolah Alam yang dilaksanakan dua kali dalam seminggu yakni setiap Selasa dan Sabtu, berlangsung selama dua jam dari pukul 09.00-11.00 WP.
Pengelola Sekolah Alam Gudang Arang, Y. Anggelia, kepada sejumlah wartawan, Selasa (25/5/2021), menjelaskan jumlah anak yang mengikuti sekolah ini selain anak Papua juga aa dari non-Papua. “Kami terbuka untuk siapa saja orang tua yang mengantar anaknya untuk dibimbing di sini,” ujarnya.
Dikatakan, sekolah itu didirikan pada November 2020 silam. Di mana ada alasan mendasarnya yakni sebagian anak Papua usia Sekolah Dasar (SD), lebih cenderung mengikuti orang tua pergi menjaring ikan. Sehingga praktis tidak mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah.
“Memang tidak semua anak di Sekolah Alam putus sekolah. Ada juga rutin tiap hari mengikuti proses belajar mengajar di sekolah dengan baik,” ujarnya.
Dikatakan, ada beberapa metode pembelajaran yang diterapkan kepada anak-anak, terutama pembinaan karakter mereka.
“Sekarang banyak orang bicara tentang Sumber Daya Manusia (SDM), namun sesungguhnya tak ada perhatian secara baik terhadap anak-anak usia sekolah,” ujarnya.
Pembinaan karakter yang diajarkan adalah tidak membuang sampah secara sembarangan, menghargai sesama serta tentang ajaran agar tidak menjual tanah atau hutan. “Kami juga terus mengajarkan anak-anak belajar membaca dan menulis, namun tidak terlalu mengikat seperti di sekolah formal,” ujarnya.
Ditambahkan, meskipun usia sekolah ini baru berjalan beberapa bulan, namun sudah ada dampak positif dialami serta dirasakan anak-anak usia sekolah dasar.
Penggagas Gerakan ‘Menoken’, Ambrosius Rumbiwarto ketika dimintai komentarnya memberikan apresiasi kepada pengelola sekolah ini, yang tak henti-hentinya melaksanakan tugas dengan merangkul anak-anak Papua maupun non-Papua dan didampingi dari waktu ke waktu.
“Ini sesuatu yang sangat positif dan patut untuk diapresiasi, karena atas kerelaan Ibu Anggelia untuk terus mendampingi puluhan anak di sini melalui Sekolah Alam,” ujarnya. (*)
Editor: Kristianto Galuwo