Papua No. 1 News Portal | Jubi ,
Nabire, Jubi – Sekretaris Daerah (Sekda) Nabire I Wayan Mintaya membuka diskusi terfokus dan kunjungan lapangan evaluasi analisis wilayah dengan kemiskinan tinggi di Papua.
Dalam arahannya, I Wayan mengatakan kemiskinan, baik dalam skala nasional maupun daerah, tidak terlepas dari bagaimana mencari solusi untuk memperkecil tingkat kemiskinan menuju masyarakat yang lebih sejahtera.
“Namun, walaupun dengan berbagai upaya dan program, telah dilakukan oleh pemerintah, belum mampu untuk menurunkan tingkat kemiskinan,” katanya.
Hal tersebut dikatakan Sekda Nabire, I Wayan Mintaya ketika membuka diskusi terfokus dan kunjungan lapangan evaluasi analisis wilayah dengan kemiskinan tinggi di Papua yang dilaksanakan oleh Bappenas dan Bapeda di aula Bappeda Nabire, Kamis (4/10/2018).
Lanjutnya, Nabire sebagai kabupaten sampel selain Biak, berdasarkan data, penduduk miskin berkisar 25 persen pada tahun 2017.
Namun demikian, Nabire masih berada di bawah kemiskinan rata-rata di Papua. Dari tahun ke tahun mengalami penurunan walaupun presentasenya kecil.
“Tetapi kita tidak boleh berpuas diri karena ini masih tergolong tinggi,” ujarnya.
Untuk itu, Sekda berpesan agar kepada peserta diskusi agar memperhatikan dari beberapa segi, seperti demografis, geografis, sosial budaya.
“Agar ditemukan formulasi yang mendekati dan bisa mendapatkan solusi dalam program penuntasan kemiskinan,” katanya.
Dia berharap, dengan referensi atau informasi dan data yang diperoleh, dapat dijadikan sebagai sumber dalam penyususan RPKM Nasional untuk menjawab persoalan kemiskinan pada umumnya dan lebih khusus di Nabire.
Widaryatmo, Plt, Kasubdit Analisis data dan pemetaan kemiskinan Bappenas mengatakan tujuan diskusi untuk mendapatkan gambaran detail mengenai hambatan teknis, kondisi geografis, ekonomi, sosial budaya penduduk di Papua, khususnya kabupaten nabire dalam mengurangi kemiskinan.
“Ada data dan masukan yang diperoleh terkit perencanaan strategi dan inovasi program dalam penyusunan RPJMN 2020-2024,” terangnya. (*)