Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Papua jumlah kasus HIV-AIDS di kabupaten Biak Numfor per September 2019, sebanyak 2.507
Papua No. 1 News Portal | Jubi
Biak, Jubi– Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Biak Numfor, provinsi Papua menyediakan lima Puskesmas sebagai tempat Voluntary Counselling and Testing (VCT) atau tes secara sukarela (KTS) untuk masyarakat. Layanani itu bagian dari upaya pencegahan penularan penyakit menular HIV-AIDS.
“Lima Puskesmas itu di antaranya Puskesmas Biak Kota, Puskesmas Sumberker, Puskesmas Samofa, Puskesmas Parai dan Puskesmas Yedidori,” kata Kepala Dinas Kesehatan Biak, Daisy Ch Urbinas, Senin, (2/12/2019).
Baca juga : Penanganan HIV AIDS di Nabire tanggung jawab bersama
HIV AIDS di Nabire sulit dikontrol
KPA Papua Luncurkan Tiga Buku HIV AIDS
Layanan VCT ini bertujuan untuk membantu pencegahan, perawatan, serta pengobatan bagi penderita HIV/AIDS. Meski pemeriksaan VCT bisa dilakukan rumah sakit. Urbinas mengatakan perbedaan dari VCT dengan pemeriksaan lain adalah pada tahap konseling dan testing HIV secara sukarela.
“Pada pemeriksaan VCT ini pasien akan memeriksakan diri tanpa ada paksaan dari siapapun,” kata Urbinas menambahkan.
Sedangkan pemeriksaan VCT terdiri dari tiga tahap, yaitu konseling pre test, testing HIV dan konseling Pasca Testing (Post Test),” .
Ia mengharap keinginan melakukan tes HIV-AIDS harus datang dari kesadaran warga sendiri bukan karena paksaan dari orang lain. Karena siapapun tidak boleh melakukan tes HIV terhadap orang lain tanpa sepengetahuan yang bersangkutan.
“Tujuan dari pemeriksaan VCT secara umum mempromosikan perubahan perilaku yang dapat mengurangi risiko penyebaran infeksi HIV,”katanya.
Sedangkan tujuan khusus VCT, menurunkan jumlah orang dengan HIV-AIDS (ODHA), mempercepat diagnosa HIV, meningkatkan penggunaan layanan kesehatan dan mencegah infeksi lain serta meningkatkan perilaku hidup sehat.
Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Biak, S. Rumbiak, mengatakan untuk menggunakan VCT perlu kesiapan mental dari warga karena setelah pemeriksaan akan diketahui hasilnya.
“Dengan pemeriksaan VCT dilakukan warga sebagai proses deteksi dini ikut melakukan pencegahan penularan HIV-ADIS,” ujar Rumbiak.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Papua jumlah kasus HIV-AIDS di kabupaten itu per September 2019 sebanyak 2.507 kasus dengan rincian AIDS sebanyak 754 kasus dan HIV 1.753 kasus serta 400 diantaranya masih mengonsumsi obat anti retro viral (ARV). (*)
Editor : Edi Faisol