Seekor harimau diduga masuk perkebunan kampus Unsri

Papua Harimau
Harimau, pixabay.com
Harimau, pixabay.com

Tercatat area kebun riset kampus Unsri Indralaya, kata dia, memiliki luas 200 hektar yang didominasi semak belukar, 30 hektar diantaranya merupakan kebun sawit aktif dan 15 hektar kebun karet.

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Read More

Palembang, Jubi– Seekor harimau dilaporkan telah enam hari terakhir muncul di area kebun riset yang ada di dalam Komplek Universitas Sriwijaya (Unsri) Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan (Sumsel). Dugaan masuknya harimau itu berdasarkan laporan mahasiswa dan penyadap yang mengaku telah melihat individu satwa serupa harimau pada dua hari berbeda.

“Ini dua versi, ada yang bilang macan tapi ada juga mengatakan harimau,” ujar Kepala Kebun Riset Unsri Kampus Indralaya, M. Umar Harun, Kamis, (9/1/2020).

Baca juga :Pemburu harimau Sumatera ditangkap  

Harimau penyerang warga segera ditangkap 

BKSDA Lampung sita kulit utuh harimau

Menurut  Harun, laporan kemunculan dugaan harimau pertama kali diterima pada Sabtu (4/1/2020) saat seorang mahasiswa sedang melaksanakan riset di kebun kelapa sawit, mahasiswa tersebut mengaku mendengar suara auman namun tidak melihat wujud sumber suara karena langsung berlari ketakutan.

Laporan kedua diterima pada Selasa (7/1/2020) saat seorang penyadap mengaku melihat hewan sebesar anak sapi yang memiliki belang, lokasinya tidak jauh dari lokasi laporan pertama, namum si penyadap melihatnya dari jarak cukup jauh dan menjelang maghrib, sehingga tidak terlalu jelas.

“Kami juga sudah ke lokasi dan melihat ada jejak-jejak, tapi kami belum tahu apa itu jejak macan atau harimau karena kami bukan ahlinya,” kata Harun menambahkan.

Ia sudah menghimbau seluruh civitas akademika menghentikan sementara aktifitas riset di area perkebunan Unsri. Selain itu juga telah melapor ke BKSDA untuk meminta bantuan pengecekan.

Tercatat area kebun riset kampus Unsri Indralaya, kata dia, memiliki luas 200 hektar yang didominasi semak belukar, 30 hektar diantaranya merupakan kebun sawit aktif dan 15 hektar kebun karet.

Kebun tersebut berbatasan dengan kebun warga yang dibatasi tembok beton setinggi dua meter dan membentang puluhan kilometer tersambung dengan seluruh tembok pagar Kampus Unsri Indralaya.

“Setahu kami di dalam perkebunan itu memang masih banyak babi, tapi untuk predator semacam harimau atau macam kami belum pernah lihat,” katanya.

Sebelum adanya laporan dari Unsri, sempat juga beredar informasi jika harimau terlihat oleh warga di perkebunan Desa Sri Kembang Badar, Kecamatan Muara Kuang, Kabupaten Ogan Ilir pada Kamis (2/1/2020).

Kepala BKSDA Sumsel, Genman Suhefti Hasibuan, mengatakan telah menerima laporan munculnya satwa diduga harimau tersebut, lembaganya akan mengecek guna memastikan kebenarannya.

“Yang pasti selama ini kami tidak punya data keberadaan harimau di lokasi tersebut (Ogan Ilir), dan juga lokasi dengan kantong harimau terdekat jaraknya mencapai 90 kilometer,” ujar Genman.

Menurut dia, tutupan lahan di antara kantong habitat dan Unsri cenderung sangat kecil, sehingga secara ilmiah sangat kecil kemungkinan ada harimau di lokasi tersebut. (*)

Editor : Edi Faisol

Related posts

Leave a Reply