Sebelas tahanan ditembak mati setelah melarikan diri di PNG

Sejak 2015, sudah enam kali ada tahanan yang melarikan diri Penjara Buimo, sampai hari ini ada 138 narapidana yang masih buron. - Post Courier

Papua No.1 News Portal | Jubi

Lae, Jubi – Sebelas tahanan telah ditembak mati di Papua Nugini, satu ditangkap kembali, sementara 33 lainnya masih buron, setelah 45 narapidana melarikan diri dari Penjara Buimo di luar kota Lae, akhir pekan ini.

Read More

Lembaga Pemasyarakatan dan anggota kepolisian berkata kejadian itu terjadi pada hari Jumat, dimana para narapidana menggunakan dalih meminta bantuan medis untuk salah satu tahanan yang sakit.

Penyebab sebenarnya mereka kabur masih diselidiki. Namun ini terjadi lebih dari seminggu setelah penjara itu dilaporkan sebagai penjara pertama di PNG dimana ada kasus positif Covid-19 yang dilaporkan.

Komisaris Layanan Pemasyarakatan, Stephen Pokanis membenarkan pada hari Minggu bahwa 45 narapidana, yang terdiri dari 35 tahanan yang masih diproses dan 10 narapidana, terlibat dalam pelarian tersebut.

Menurutnya, mereka semua berkumpul di hadapan gerbang penjara dan meneriaki sipir yang berjaga untuk mengizinkan mereka untuk mengantar narapidana yang sakit ke klinik agar ia menerima perawatan medis.

“Mereka kemudian bergegas keluar melalui pintu gerbang saat mengantar narapidana yang sakit; mereka menyerang petugas dengan sebuah pisau dapur, dan lari ke gerbang luar kompleks penjara. Dua petugas jaga lainnya di sana juga kalah dari jumlah mereka yang memaksa untuk keluar,” jelas Pokanis.

Ada enam petugas penjara yang sedang bertugas shift dari pukul 6 pagi sampai 2 siang ketika insiden itu terjadi.

Pokanis mengatakan semua orang lalu diperingatkan dan patroli kepolisian sektor Lae segera membantu sipir penjara untuk mencari mereka yang kabur, dan dalam melakukan tugasnya, polisi menembak 11 tahanan dan menangkap kembali satu orang.

Komandan Polisi Daerah Lae Chris Kunyanban mengatakan alasan mengapa para napi melakukan pelarian massal itu belum diketahui dan masih diselidiki. Namun ia juga menegaskan mereka semua harus segera ditangkap kembali dan ditahan karena mereka bisa membahayakan hidup masyarakat

Kunyanban menambahkan bahwa ketika hal yang sama terjadi pada Januari tahun ini, satu tahanan tewas sementara 10 lainnya melarikan diri, sampai saat ini belum temukan kembali. Ia mendesak pihak berwenang yang bertanggung jawab untuk mempertimbangkan untuk meningkatkan kapasitas penjara dengan memberikan fasilitas yang memadai untuk digunakan tahanan dan mencegah mereka dari melarikan diri.

Menteri Layanan Pemasyarakatan Chris Nangoi juga mengonfirmasikan bahwa para sipir dan anggota polisi masih meneruskan upaya pencarian, menambahkan bahwa alasan mereka lari mungkin karena mereka takut virus Corona mengingat di penjara itu sudah ada satu kasus yaitu seorang sipir perempuan berusia 53 tahun.

Menurut EMTV, polisi Lae juga sedang menyelidiki bagaimana 11 tahanan yang kabur sampai ditembak mati.

Disadur dari The National, Pokanis berkata ada kekurangan staf penjaga di Buimo akibat kasus Covid-19 pada Selasa lalu, 50 pekerja terpaksa menjalani isolasi wajib 14 hari dan tidak bisa bekerja.

Marjorie Finkeo dan Joan Bailey bekerja sebagai reporter untuk Post-Courier PNG. (Asia Pacific Report)

 

Editor: Kristianto Galuwo

Related posts

Leave a Reply