Sebagian data vaksinasi Jayawijaya belum terunggah di pusat

Rapat koordinasi tentang capaian vaksinasi dan rencana pemberian imunisasi campak dan rubela bagi anak di Jayawijaya. -Jubi/Islami

Papua No.1 News Portal | Jubi

Wamena, Jubi – Kepala Dinas Kesehatan Jayawijaya, Dr. Willy E. Mambieuw mengatakan, ada data vaksinasi yang telah dilakukan selama ini sebanyak 18 ribu jiwa yang belum terunggah di Kementerian Kesehatan, dari data keseluruhan yang terdaftar mencapai 70 ribuan.

“Warga yang mempunyai NIK dan divaksin sebanyak 18 ribu itu di data kami sudah masuk, namun di tingkat pusat belum. Sehingga kami akan membuat rekapan lagi bagi yang sudah divaksin dengan NIK-nya dan yang telah di-upload dalam sistem di BPJS,” kata Mambieuw kepada wartawan usai rapat koordinasi tentang capaian vaksinasi dan rencana pemberian imunisasi campak rubela di ruang rapat Sekda, Rabu (2/2/2022).

Read More

Dengan adanya selisih 18 ribu data vaksinasi itu, Dinas Kesehatan akan menyampaikannya ke pimpinan daerah untuk dibuatkan pengantar, yang selanjutkan akan dibawa ke kementerian untuk dicocokkan.

“Hal ini perlu cepat dibereskan, karena proses vaksinasi harus terus dilanjutkan. Karena sejauh ini capaian vaksin di Jayawijaya baru 43 persen, belum termasuk data selisih yang ada dari 72.000 warga yang sudah divaksin.”

Hal ini pula, menurut Willy, membuat Jayawijaya masuk dalam kategori Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level III dari kementerian, karena soal data capaian vaksinasi maupun fasilitas layanan kesehatan.

“Meski kasus Covid-19 kita di Jayawijaya ini sedikit, mungkin dilihat dari dua hal itu. Makanya hal ini akan segera dilihat kembali, karena pada Maret nanti pemerintah daerah akan melakukan imunisasi campak dan rubela kepada anak-anak,” ucap Mambieuw.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jayawijaya, Natalis Mumpu mengatakan untuk rencana imunisasi kepada anak-anak sekolah mulai tingkat SD hingga SMP, akan dilakukan sosialisasi terlebih dahulu ke setiap satuan pendidikan setelah Dinas Kesehatan mengeluarkan jadwal.

“Jadi, imunisasi campak dan rubela ini berbeda dengan vaksin Covid-19. Ini penting untuk setiap anak dan sosialisasi sangat penting, agar selain sekolah, orang tua pun dapat mengetahui secara pasti rencana imunisasi ini,” kata Mumpu. (*)

Editor: Kristianto Galuwo

Related posts

Leave a Reply