SD YPK Onomi Felafouw dipalang pemilik ulayat

Jubi | Portal Berita Tanah Papua No. 1

Sentani, Jubi – Aktivitas belajar mengajar di SD YPK Onomi Felafouw Sentani selama dua minggu tiga hari terhenti karena sekolah dipalang oleh pemilik hak ulayat. 

Pemalangan dilakukan karena selama 57 tahun beroperasi tak ada biaya kompensasi atau ganti rugi kepada pemilik ulayat. 

Salah satu pemilik ulayat, Harold Yoku mengatakan, pihaknya telah melayangkan surat kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura untuk mempertanyakan persoalan tanah tersebut. Pihaknya menanyakan siapa yang bertanggung jawab atas kompensasi penggunaan lahan bersertifikt seluas 30X40 meter persegi ini. 

“Tahun 1960 SD ini berdiri, jadi sudah 57 tahun sekolah ini beroperasi. Banyak sumber daya manusia yang dihasilkan, sementara kami sebagai pemilik hak ulayat tidak mendapat apa-apa dari hak kami. Langkah persuasif kami tempuh dengan melayangkan surat kepada dinas terkait, tetapi sepertinya tidak diindahkan,” kata Harold kepada Jubi di Sentani, Senin (29/5/2017).

Dari surat yang dilayangkan itu, tanggal 19 Mei 2017 dilakukan rapat. Alhasil Pemerintah daerah menyebutkan, persoalan sekolah ini merupakan urusan pihak YPK. 

“Hari Senin minggu lalu saya datangi kantor YPK untuk mempertanyakan persoalan ini, pihak YPK berjanji hari Rabu akan datang untuk menyelesaikan persoalan. Hari Rabu saya tunggu tetapi mereka (YPK) tidak datang. Lalu dimajukan lagi hari Jumat, tetapi sampai saat ini mereka belum datang seperti apa yang dijanjikan. Sebagai pemilik hak ulayat tentu ada kekesalan. Sementara itu, kasihan juga anak-anak kita yang terpaksa tidak melaksanakan aktifitasnya dengan baik,” katanya. 

Ketua DPRD Kabupaten Jayapura Edison Awoitauw ketika mengunjungi lokasi pemalangan mengatakan, Pemerintah hadir untuk memberikan solusi atas persoalan yang dihadapi masyarakat, termasuk soal pelepasan lahan. 

Maka dari itu, dirinya akan meminta kepada pihak Pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura dan tim tanah pemerintah daerah untuk dapat menyelesaikan persoalan tanah yang dihadapi. (*)

Related posts

Leave a Reply