Papua No. 1 News Portal | Jubi
Nabire, Jubi – Bayi berumur tiga tahun yang menjadi Pasien Dalam Pengawasan atau PDP Covid-19 di Nabire, Papua diketahui memiliki riwayat perjalanan dari Surabaya dengan menggunakan kapal laut. Hal itu dinyatakan Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Nabire, dr Frans Sayori MKes saat dihubungi melalui panggilan telepon pada MInggu (5/4/2020).
“PDP di Nabire [ditemukan] dari pemantauan oleh 35 Puskesmas serta klinik swasta di Nabire, dan Rumah Sakit Umum Daerah Nabire. [Sabtu sore] kita tetapkan PDP dengan inisial AA, usia 3 tahun di Distrik Nabire. [PDP itu memiliki] riwayat perjalanan dari Surabaya dengan kapal laut,” ujar Frans Sayori.
Hingga Senin (6/4/2020), Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Nabire telah mengkonfirmasi keberadaan satu PDP. Selain itu, juga terdapat sembilan Orang dalam Pemantauan (ODP) yang tersebar di Distrik Nabire (6 ODP), Distrik Teluk Kimi (1 ODP), Distrik Wanggar (1 ODP) dan Distrik Makimi (1 ODP).
Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Nabire juga memantau keberadaan 222 penumpang KM Tidar yang pada pada 27 Maret lalu dilarang bersandar di Pelabuhan Samabusa Nabire. Sejumlah 222 penumpang KM Tidar tujuan Nabire akhirnya dibawa kembali ke Manokwari, dan diturunkan di sana. Mereka akhirnya menempuh perjalanan darat dari Manokwari, dan telah tiba di Nabire.
Tim gugus tugas telah melakukan pemeriksaan intensif kepada 222 penumpang KM Tidar itu. “Dari beberapa hari gelombang warga Nabire yang datang dari Manokwari kita arahkan untuk pemeriksaan di posko, setelah sebelumnya kita arahkan pemeriksaan di Polsek Nabire Barat Semua disemprot disenfektan, lalu pemeriksaan suhu badan, lalu pemeriksaan oleh dokter,” lanjut Sayori.
Mereka kemudian diminta menandatangani surat kesediaan isolasi mandiri selama 14 hari. “Mereka harus bersedia menandatangani surat pernyataan isolasi diri secara mandiri di rumah. [Kami sudah] berkoordinasi dengan teman-teman di Puskesmas dan pemerintahan setempat. Kami juga tahan Kartu Tanda Penduduk [mereka],” kata Sayori.
Para penumpang KM Tidar itu juga mendapatkan surat keterangan bahwa mereka telah diperiksa oleh tenaga medis di Posko Covid-19. “Itu bukan surat keterangan sehat. Tapi untuk kebutuhan nanti saat pulang ke rumah jika ada dari warga atau pihak-pihak lain menanyakan sudah diperiksa,” lanjutnya.
Hasil pemeriksaan itu menyimpulkan para penumpang KM Tidar tujuan Nabire tidak menunjukkan gejala sakit yang serius. “Dari hasil pemantauan 222 orang [itu], rata-rata memiliki gejala sakit ringan karena beberapa hari dalam perjalanan, kena dingin dan lain-lain. Bahkan ada yang tanpa gejala. Yang pasti kami akan memantau 14 hari, karena mereka datang dari daerah yang terkonfirmasi positif korona,” kata Sayori.
Sayori menyatakan jika dalam 14 hari para penumpang KM Tidar mengalami gejala sakit yang lebih berat, misalnya sesak nafas, demam tinggi, batuk, atau pilek, mereka wajib melapor ke puskesmas terdekat atau RS.
Sayori menambahkan ada dua orang yang memiliki gejala demam dari pemeriksaan itu, tetapi hasil pemeriksaan menunjukkan positif Malaria. “Sesuai pedoman kan tidak semua orang demam itu karena korona, jadi kita tes RDT. Jangan pula kita serta merta karena dari luar Nabire, ada gejala lalu mindset kita langsung corona. Saya pikir itu salah,” katanya.
Di Jakarta, juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto menyatakan pada Senin (6/4/2020) telah terkonfirmasi 218 kasus baru positif korona. “Sehingga, total kasus positif Covid-19 menjadi 2.491 kasus,” ujar Yurianto.
Sejumlah 2.491 kasus positif korona itu ditemukan tersebar di 32 provinsi di Indonesia, termasuk Papua dan Papua Barat. Jumlah pasien Covid-19 yang berhasil sembuh mencapai 28 orang, total pasien Covid-19 yang sembuh bertambah menjadi 192 orang. Jumlah pasien Covid-19 yang tercatat meninggal pada Senin mencapai 11 orang, sehingga jumlah totalnya mencapai 209 orang.
Hingga Senin pukul 12.00 WIB, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Jakarta mencatat tidak terjadi penambahan kasus positif korona baru di Papua maupuan Papua Barat. Jumlah kasus positif korona di Papua telah mencapai 26 kasus. Dari jumlah itu, sejumlah lima pasien Covid-19 telah dinyatakan sembuh, dan dua pasien lainnya meninggal. Jumlah kasus positif korona di Papua Barat dinyatakan ada 2 kasus, dan seorang pasien Covid-19 telah meninggal.(*)
Editor: Aryo Wisanggeni G