Jayapura, Jubi – Badan Pusat Statistik mencatat 33,32 persen penduduk Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, masuk dalam kategori miskin dari jumlah penduduk di Teluk Wondama sebanyak 31.769 jiwa sebanyak 10.547 diantaranya dikategori sebagai penduduk miskin.
Kepala Bidang Statistik BPS Papua Barat, Robert Ronytua Pardosi di Wasior, Selasa (12/3/2019) mengatakan dengan membandingkan jumlah penduduk dengan data yang ada maka satu dari tiga orang di Teluk Wondama hidup di bawah garis kemiskinan.
Dari sisi karakteristik demografi, rumah tangga miskin di Teluk Wondama didominasi penduduk dengan usia produktif yakni 30 tahun sampai 59 tahun yang mencapai 84,62 persen. dengan komposisi 93,86 persen ruta miskin memiliki ART (anggota rumah tangga) 4 orang ke atas dan sisanya 6,14 persen memiliki ART kurang dari 4.
Untuk perumahan, BPS mencatat 77,24 persen rumah tangga miskin di Wondama tinggal di rumah milik sendiri. Sebanyak 18,35 persen masih kontrak/sewa dan 3,29 persen tinggal di rumah dinas. Dari jumlah itu, sekitar 93 persen bangunan tempat tinggal rumah tangga miskin di Wondama sudah beratap seng.
“Untuk bahan bakar utama terdapat 70,63 persen rumah tangga miskin memasak dengan kayu bakar dan 29,37 persen pakai minyak tanah, “ jelas Robert.
Dari karakteristik pendidikan, sebanyak 48,49 persen rumah tangga miskin tidak/belum pernah mengikuti pendidikan prasekolah. Yang berarti sekitar 5 dari 10 anak usia di bawah 10 tahun belum pernah mengikuti pendidikan prasekolah seperti PAUD dan TK.
“Karena itu yang kita rekomendasikan akses pelayanan dasar harus ditingkatkan terutama terhadap makanan, pelayanan kesehatan dan pendidikan. Juga perlu pengendalian harga barang untuk menjaga daya beli masyarakat, “ ucap Robert.
Namun demikian, secara umum angka kemiskinan di Wondama terus mengalami tren menurun. Tahun 2018 misalnya, turun sebesar 3,05 persen dari 2017 yang berada pada posisi 36,37 persen. Alhasil, Wondama naik satu tingkat ke urutan 3 sebagai daerah dengan penduduk miskin tertinggi dari 13 kabupaten/kota di Papua Barat.
Tahun sebelumnya, kabupaten berjuluk Sasar Wondama masih berada pada urutan dua setelah Kabupaten Pegunungan Arfak. Maka dari itu, Wakil Bupati Paulus Indubri menginstruksikan semua jajaran Pemda agar terus menurunkan angka kemiskinan.
“Saya tegaskan kepada semua pimpinan OPD untuk terus menurunkan persentase angka kemiskinan secara serius sampai di bawah 10 persen, “ ujarnya. (*)
Editor : Victor Mambor