Papua No. 1 News Portal | Jubi
Merauke, Jubi – Sejumlah prajurit Satuan Tugas (Satgas) RI-PNG Yonif Mekanis 521/DY yang sedang melaksanakan tugas dan tanggung jawab pengamanan di daerah perbatasan, ikut penduli dengan pendidikan di kampung-kampung, karena keterbatasan tenaga guru.
Salah satunya adalah di SD Yayasan Pendidikan Persekolahan Katolik (YPPK) di Kampung Yanggandur, Distrik Sota. Para prajurit menyempatkan waktu berdiri di depan kelas sekaligus menyajikan materi pendidikan kepada anak didik.
Seorang prajurit Satgas, Letda Inf Gatot Mustafa, dalam rilis yang diterima Jubi, Senin (11/2/2019), mengatakan selain minimnya tenaga guru, juga dorongan orangtua menyekolahkan anak masih rendah.
Melihat kondisi demikian, jelas dia, pihaknya berusaha memotivasi orangtua sekaligus membantu pihak sekolah untuk membantu mengajar. Itu dengan tujuan agar proses belajar mengajar dapat berjalan normal.
“Meskipun dengan keterbatasan literatur yang kami miliki, namun tak menyurutkan niat dan semangat untuk membantu anak-anak asli Papua agar dapat belajar membaca dan menulis dengan baik,” katanya.
Secara umum, jelas dia, anak-anak memiliki semangat tinggi untuk sekolah. Tinggal saja bagaimana peran dari orangtua dan semua pihak memberikan dorongan secara terus menerus.
Kepala Sekolah SD YPPK Yanggandur, Emerikus Renyaan, memberikan apresiasi terhadap gebrakan yang dilakukan Satgas Pamtas untuk ikut mencerdaskan anak-anak dengan mengajar di sekolah.
“Apa yang dilakukan Satgas, secara tidak langsung meringankan beban bagi kami di sekolah. Karena salah satu persoalan yang dihadapi selama ini adalah kekurangan tenaga guru,” katanya. (*)
Editor: Dewi Wulandari