Papua No. 1 News Portal | Jubi
Manokwari, Jubi – Satuan tugas (satgas) Penanganan COVID-19 Provinsi Papua Barat laporkan tujuh kasus varian Omicron pertama di daerah itu berasal dari Kota Sorong.
Juru bicara Satgas COVID-19 Papua Barat, dokter Arnold Tiniap, membenarkan tujuh kasus varian Omicron terkonfirmasi dari hasil pemeriksaan sampel di Balitbangkes Jayapura.
“Sampel dari Kota Sorong yang dikirim ke Balitbankes Papua, sudah keluar. Tujuh sampel terkonfirmasi varian Omicron,” ujar Arnold Tiniap, Rabu (16/2/2022).
Ia mengatakan sejak awal Februari satgas COVID-19 Papua Barat sudah menganalisa adanya ancaman varian Omicron dengan meningkatnya kasus harian di dua daerah yaitu Kota Sorong dan Kabupaten Manokwari.
“Untuk memastikan penyebaran varian Omicron di wilayah Manokwari dan sekitarnya, Dinkes Papua Barat pun sudah mengirimkan 18 sampel ke Balitbangkes Jayapura untuk diperiksa,” ujarnya.
Ahli epidemologi ini mengatakan varian Omicron memiliki tingkat penularan yang cepat jika dibandingkan varian Alpha dan Delta. Namun varian Omicron tidak memberikan dampak buruk terhadap orang yang sudah divaksinasi lengkap.
“Kuncinya hanya dua, yaitu ketatkan prokes dan lengkapi vakisinasi,” ujarnya.
Ia mengutarakan saat ini status BOR di Rumah Sakit Rujukan COVID-19 masih bawah 50 persen, cadangan oksigen masih aman, karena rata rata orang terpapar dengan gejala ringan dan sedang.
“Tapi masyarakat jangan lengah karena hanya vaksinasi yang bisa membuat kita terhindar dari gejala berat” tuturnya.
Baca juga: Kasus Omicron terus meningkat di Papua, kini 39 kasus
Berdasarkan laporan harian Satgas COVID-19 Papua Barat diketahui per tanggal 16 Februari 2022 kasus aktif Papua Barat sudah mencapai 1.819 orang, tertinggi di Kota Sorong dengan total 516 kasus, disusul Kabupaten Manokwari sebanyak 442 kasus.
Kemudian, Fakfak 278 kasus, Teluk Bintuni 145 kasus, Kaimana 134 kasus, Kabupaten Sorong 129 kasus, Raja Ampat 73 kasus. Teluk Wondama 47 kasus, Sorong Selatan 27 kasus, Manokwari Selatan 11 kasus, Tambrauw 7 kasus, Maybrat 9 kasus, dan Kabupaten Pegunungan Arfak 1 kasus. (*)
Editor: Dewi Wulandari