Samoa terimplikasi dalam penipuan cryptocurrency global

Bank sentral Samoa, Central Bank of Samoa, di Apia. -RNZI/ Koroi Hawkins
Bank sentral Samoa, Central Bank of Samoa, di Apia. -RNZI/ Koroi Hawkins

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Apia, Jubi – Usaha-usaha, gereja-gereja, dan orang-orang Samoa telah terimplikasi dalam kasus penipuan cryptocurrency global, bernilai miliaran dolar.

Read More

Bank sentral Samoa, Central Bank of Samoa (CBS), mengumumkan pada Kamis lalu (25/4/2019), perusahaan OneCoin telah membahayakan sistem keuangan negara itu. OneCoin telah ditetapkan, oleh Departemen Kehakiman AS, sebagai skema piramida yang menipu para investor dan menyebabkan kerugian hingga miliaran dolar.

CBS menerangkan, dalam sebuah pernyataan, bahwa pihaknya telah menghentikan semua transaksi menggunakan cryptocurrency, sejak Mei tahun lalu.

Namun, menurut sebuah laporan dari badan intelijen bidang keuangan Selandia Baru, New Zealand Financial Intelligence Unit (NZFIU), OneCoin telah berhasil mengelakkan larangan itu dengan menyalurkan dana melalui Selandia Baru.

Menurut CBS, OneCoin menargetkan gereja-gereja di Selandia Baru, Australia, dan Samoa. CBS menambahkan sejumlah pendeta gereja telah ditemukan berperan sebagai promotor OneCoin, yang mendorong anggota jemaatnya untuk berinvestasi dalam bentuk cryptocurrency.

Dikatakan ada beberapa orang dan operator di Samoa yang terimplikasi dalam laporan NZFIU itu, dan Bank Sentral Samoa dapat melakukan penyelidikan atau mengambil tindakan lanjut.

Di Samoa, hukuman untuk pelaku tindak pidana pencucian uang, dapat menerima hukuman maksimum 15 tahun penjara, denda maksimum sekitar AS $ 374.000, atau kombinasi dari keduanya.

Pemimpin OneCoin, Konstantin Ignatov, ditangkap di Los Angeles 6 Maret lalu, dan telah mendekam di tahanan sejak itu. (RNZI)


Editor: Kristianto Galuwo

Related posts

Leave a Reply