Papua No. 1 News Portal | Jubi
Apia, Jubi – Delegasi dari negara-negara berkembang pulau kecil (SIDS) dan mitra pembangunannya telah berkumpul di Apia minggu ini, untuk mempersiapkan diri untuk menyusun laporan SIDS Accelerated Modalities of Action (SAMOA Pathway), yang akan dirampungkan pada akhir 2019.
SAMOA Pathway bertujuan untuk menyatukan isu-isu prioritas negara-negara kepulauan kecil di Pasifik, Karibia, dan AIMS (Atlantik, Samudra Hindia, Laut Mediterania, dan Laut Cina Selatan).
Tiga puluh tujuh negara anggota PBB dan 20 bangsa anggota non-PBB bertemu di gedung TATTE, untuk mempresentasikan kemajuan tiap bangsa, berdiskusi, dan mendengar panel tentang isu-isu penting yang paling mempengaruhi mereka – perubahan iklim, lautan, keamanan, dan lainnya.
Komite Pengarah untuk Kemitraan SIDS saat ini diketuai oleh Belize dan Irlandia, yang perwakilannya menekankan bahwa kemitraan adalah solusi, untuk menangani masalah-masalah bersama di masa depan.
Perwakilan Tetap Belize untuk PBB, Lois Young, mengatakan bahwa kriteria terkait kemitraan antarnegara anggota dan bagaimana mereka dapat bekerja bersama, akan dijabarkan dengan jelas dan dapat digunakan dengan muda, dan akan berfokus pada pembangunan di bidang-bidang yang memiliki dampak positif meluas.
“Pendidikan, misalnya, akan mempengaruhi kesehatan, kejahatan, kekerasan, dan banyak lagi,” kata Young pada acara pembukaan kemarin.
Berbicara melalui video yang sudah dipersiapkan, Utusan Khusus PBB untuk Lautan, Peter Thompson, mengatakan semua tujuan SIDS, dan terutama yang berkaitan dengan perubahan iklim, ambisius dan membutuhkan kerja tim yang sangat besar.
“Rencana ini ada untuk diterapkan dan dipertahankan integritasnya oleh kita semua,” tuturnya.
“Tidak mungkin rencana ini dapat berjalan tanpa kemitraan yang kuat dan awet.”
SAMOA Pathway merupakan hasil dari Konferensi internasional ke-3 tentang SIDS yang diadakan pada 1 sampai 4 September 2014 di Apia, Samoa. (Samoa Observer)