Sah, arena akuatik PON Papua mendapat pengakuan dunia

Arena PON XX Papua
Ketua Bidang Sertifikasi PB PRSI, Ade Sjam Tjachjadi menandatangai berita acara sertifikasi venue akuatik PON Papua, Senin (27/7/2020). – Jubi/PB PON Papua

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi – Federation Internationale de Natation atau FINA selaku organisasi induk federasi olahraga renang dunia secara resmi memberikan sertifikasi untuk arena akuatik Pekan Olahraga Nasional atau PON XX Papua 2020, Senin (27/7/2020). Dengan sertifikasi itu, arena akuatik PON mendapatkan pengakuan sebagai arena akuatik yang sesuai standar Olimpiade, sehingga semua rekor yang tercipta di arena itu akan mendapat pengakuan internasional.

Delegasi FINA yang diwakili Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI), Sarman Simanjorang dan Ketua Bidang Sertifikasi, Ade Sjam Tjachjadi melakukan inspeksi langsung ke venue akuatik yang berada di kawasan olahraga Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Papua, Senin. Dalam inspeksi itu, keduanya didampingi Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana Pemukiman Wilayah II Papua Kementerian PUPR, Anggoro Putro dan Project Manager PT PP Waskita Karya, Hapsak Panca Pamungkas, Pelaksana Tugas Koordinator Bidang Arena PB PON Papua, Carol Renwarin dan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Jayapura, Yan Yoku.

Read More

Sarman Simanjorang menyatakan hari itu menjadi hari bersejarah bagi Papua, karena secara resmi FINA yang diwakili oleh PB PRSI melakukan sertifikasi kolam renang PON Papua. “Venue akuatik harus sertifkasi, sebab, pada saat pelaksanaan PON di Papua tahun depan nanti, dan terjadi pemecahan rekor internasional maka itu akan diakui oleh dunia,” kata Simanjorang kepada jurnalis.

Baca juga: Wartawan Papua diminta segera mendaftar peliputan PON

Sarmon Simanjorang bilang acara seremoni sertifikasi arena akuatik PON Papua dilakukan sedikit berbeda, sebab disiarkan dalam jaringan atau live streaming. Menurutnya, live streaming itu juga disaksikan oleh para pengurus kantor pusat FINA di Lausanne, Swiss. “Bahkan alat pengukur langsung didatangkan dari Swiss,” katanya.

Simonjorang menyatakan setelah disertifikasi dan disetujui FINA, kolam renang itu sudah bisa digunakan dalam test event atau kejuaraan uji coba menjelang PON XX Papua tahun 2021. Ia berharap pemerintah Papua dapat mengelola serta merawat fasilitas arena akutik ini dengan baik. Sebab, hingga saat ini baru ada tiga kolam renang di Indonesia yang mendapat sertifikasi dari FINA.

“Setelah venue akuatik itu mendapat pengakuan dunia, PRSI Papua bisa fokus dalam proses peningkatan prestasi atlet. Ke depan, [kami berharap peningkatan prestasi itu] bisa membawa nama Papua dan Indonesia dalam berbagai kejuaraan internasional,” ujarnya.

Kepala Satker Pelaksanaan Prasarana Pemukiman Wilayah II Papua Kementerian PUPR, Anggoro Putro menjelaskan arena akuatik PON XX Papua itu dibangun dengan dana Rp401,058 miliar Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Arena itu dibangun sejak 7 Desember 2018, dan selesai sesuai jadwal kontrak pada pada 28 Juli 2020. Arena itu terdiri dari tiga kolam, yaitu kolam renang utama, kolam loncat indah, dan kolam pemanasan.(*)

Editor: Aryo Wisanggeni G

Related posts

Leave a Reply