SAC ajak masyarakat aktif memutus rantai penularan virus korona

Papua, Karantina Covid-19
Ilustrasi, karantina Covid-19 – Jubi/LeonArt
Ilustrasi, karantina COVID-19 – Jubi/LeonArt

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi – Ketua Solidaritas Anti Virus Corona atau SAC Kabupaten Nabire, Philemon Keiya mengajak masyarakat dan para pemuda untuk aktif memutus rantai penularan virus korona. Ia menyatakan pandemi Covid-19 yang disebabkan virus korona hanya dapat diatasi jika masyarakat dan pemuda ikut membantu pemerintah memutus rantai penularan virus itu.

Read More

Keiya mengapresiasi pemerintah dan semua pemangku kepentingan di Kabupaten Nabire maupun pemerintah daerah di Wilayah Adat Meepago yang sudah melakukan berbagai cara untuk mencegah dan melawan pandemi Covid-19. “Kami mengapresiasi para bupati dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Wilayah Adat Meepago yang menyepakati delapan poin kesepakatan bersama [penanganan pandemi Covid-19],” kata Keiya.

Keiya berharap kebijakan pembatasan sosial yang akan diberlakukan dirumuskan dengan jelas. Ia juga berharap kebijakan pembatasan sosial itu disertai sanksi yang tegas dan jelas.

“Harus ada aturan yang jelas tentang jam aktivitas dan penerapan sangsi hukumnya bagi siapa saja yang akan melanggar. Berlakukan jam akses distribusi bahan bakar minyak dan sembako. Perketat penutupan akses transportasi udara, darat dan laut serta penempatan posko di ujung tapal batas daerah administrasi kabupaten Nabire, seperti perbatasan dengan Kabupaten Wasior, Kabupaten Waropen dan Kabupaten Dogiyai,” kata Keiya.

Menurut Keiya, pengetatan penutupan akses pergerakan orang itu harus mampu menghentikan pergerakan perahu jolor yang selama ini menghubungkan pesisir Nabire dengan daerah-daerah di Nabire maupun kabupaten tetangga Polisi perairan harus giat berpatroli untuk mencegah lalu lintas orang melalui jalur laut.

Keiya juga mendesak pemerintah daerah untuk melacak dan memperketat pemantauan terhadap orang yang memiliki riwayat perjalanan mengikuti upacara keagamaan, baik itu acara Tabliq Akbar, pertemuan GPIB Bogor, dan seminar GBI di Lembang. “Bila perlu, [mereka] langsung dikarantina oleh Satgas [Covid-19], sehingga, tidak menimbulkan keresahan masyarakat,” katanya.

Upaya itu juga harus diimbangi dengan berbagai bantuan sosial untuk meringankan beban kelompok masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19. “Pemerintah kabupaten Nabire [menyediakan] kebutuhan pokok masyarakat ekonomi lemah dan pekerja informal sebagai salah satu prioritas kerja Gugus penanganan Covid-19. [Hal itu penting] guna menekan gejolak yang mungkin saja terjadi ketika masyarakat,” kata Keiya.

Sekertaris SAC, Metta Andoi mengatakan pemerintah perlu menambah sarana prasarana kesehatan, khususnya penyediaan Alat Pelindung Diri bagi tenaga medis di Rumah Sakit Umum Daerah Nabire. “Kami juga meminta pemerintah Kabupaten Nabire menyediakan alat rapid test untuk penapisan massal,”katanya.

Ia juga mengharapkan Pemerintah Kabupaten Nabire bekerjasama dengan maskapai penerbangan untuk mempercepat pengiriman spesimen terduga korona ke Jayapura. Selain itu, transparansi informasi terkait perkembangan pandemi Covid-19 juga dinilai menjadi kunci untuk melibatkan masyarakat memutus rantai penularan virus korona.

“[Pemerintah daerah perlu] transparan [mengumumkan] informasi terkini tentang kasus Covid 19 di Nabire. Terutama [informasi terkait] identitas dan zonasi [domisili] pasien positif,” kata Andoi.(*)

Editor: Aryo Wisanggeni G 

Related posts

Leave a Reply