Saat milenial Indonesia berdiskusi tentang Papua

Diskusi “Menyoal Papua dalam Pilpres 2019” yang berlangsung di Jakarta, 14 Februari 2019.

Diskusi mengundang sekitar 80an orang, namun dihadiri sekitar 200 orang, sebagian besar partisipan adalah para pengamat; banyak juga yang terlibat dalam berbagai aktivisme sekitar isu Papua; aktivis berbagai gerakan sosial dan politik; juga sejumlah jurnalis. Sebagian besar mereka menjadi narasumber penting diskusi sesi pertama; dari Papua terdapat Ketua Sinode Papua Pdt. Benny Giay, hingga pengacara dan aktivis HAM Yang Christian Warinussy, Theo Hasegem, Ronald Tapilatu, hingga Latifa Anum Siregar. Lalu dari Jakarta terdapat Ketua PBNU KH Imam Aziz, Direktur CSIS Philips J. Vermonte, Direktur Abdurrahman Wahid Centre Ahmad Suaedy, mantan Kepala P2P LIPI Adriana Elisabeth, Ketua Komnas Perempuan Azriana Manalu, komisioner Komnas HAM Amiruddin Alrahab hingga diplomat HAM Indonesia Makarim Wibisono.

Read More

Sedangkan pada sesi kedua kebanyakan datang dari generasi muda, para aktivis milenials; putri presiden Abdurrahman Wahid Inaya Wahid, komedian Arie Kriting, pemimpin redaksi NU Onloine Syafieq Alilha, jurnalis lepas Febriana Firdaus, pegiat Change.org Arief Aziz, hingga George Saa, pemuda Papua yang pernah menjuarai Olimpiade Fisika sedunia. (*)

Baca artikel lengkap diskui ini :

1. Catatan dari diskusi “Menyoal Papua dalam peta politik Indonesia”
2. Milenial Indonesia berpandangan diskursus tentang Papua perlu dibuka luas

Related posts

Leave a Reply