Rutha-Meu Omenefa, menginspirasi kesetaraan gender melalui olah raga

Portal Berita Tanah Papua No. 1 | Jubi ,

Port Moresby, Jubi – Pemenang sebenarnya tidak selalu mereka yang memang menang, namun mereka yang punya keberanian, mau berkorban, berkehendak, berkomitmen, kuat, punya hati, nyali dan bakat, dan itu semua dimiliki oleh semua perempuan.

Hal itu diuangkapkan oleh Rutha-Meu Omenefa, atlit muda perempuan dari Provinsi Pegunungan Timur yang menjadi salah satu bintang atlit PNG di liga rugby. DIa telah menjadi inspirasi ribuan remaja dan perempuan dewasa di negeri itu.

"Saya suka sekali orang-orang yang inspiratif, dan jika saya bisa membuat perbedaan dalam hidup seseorang, itulah kesuksesan manurut saya!” ujarnya.

Seperti banyak bintang dan pemimpin yang jadi panutan, Omenefa sudah menjangkau lebih dari 5000 anak-anak berusia 6-12 tahun di Provinsi Pegunungan Timur melalui program NRL bertajuk League Bilong Laif (Liga untuk Kehidupan) guna menyuarakan kesetaraan gender.

Masukan dari  guru-guru dan pelajar yang terlibat di program Liga untuk Kehidupan ini agar program Liga Rugby tersebut memperbaiki perilaku komunitas terhadap perempuan dan anak-anak, khususnya di sekolah.

“Perempuan tidak boleh menyerah pada anggapan  bahwa ‘menjadi perempuan’ membuat kita tidak bisa jadi pemimpin sebagai sebuah takdir.

Omenefa juga mendorong dan mendukung remaja perempuan di permukiman kumuh di NCD untuk menemukan tujuan hidupnya dan menjadi pemimpin dalam keluarga serta masyarakat sekitarnya.

“Lebih baik kita mulai mengajar dan mendorong anak-anak bagaimana jalan yang dapat mereka tempuh sekarang agar tidak terlambat ketika dewasa nanti,” ujar Omenefa.

Bagi Omenefa, mendorong kepemimpinan perempuan di semua sektor adalah kunci untuk mengurangi kemiskinan, promosi pertumbuhan ekonomi dan demokrasi, serta meningkatkan kesejahteraan perempuan, remaja perempuan dan keluarga mereka.

Hingga kini, League Bilong Laif telah menjangkau lebih dari 32,000 peserta (48 persen perempuan) dan melatih lebih dari 800 guru (61 persen perempuan) di lebih dari 80 sekolah di PNG.(*)

Related posts

Leave a Reply