Papua No.1 News Portal
Merauke, Jubi- Kondisi ruas jalan menuju Kampung Kaliki, Distrik Kurik, Kabupaten Merauke sangat rusak parah, apalagi musim hujan seperti sekarang. Becek dan berlubang, kendaraan roda dua maupun empat yang melintas, harus ekstra hati-hati.
Dari tahun ke tahun, masyarakat yang umumnya adalah orang asli Papua (OAP) meminta kepada Pemerintah kabupaten (Pemkab) Merauke dilakukan pengaspalan, namun tak kunjung direalisasikan.
Kepala Kampung Kaliki, Thimotius Balagaize kepada Jubi Senin (15/6/2020) mengatakan, kurang lebih 16 kilometer dari Kurik menuju kampung tersebut. Hingga kini baru diaspal tujuh kilometer dan masih tersisa sembilan kilometer.
“Memang saya telah mengusulkan dalam Musrenbang tingkat distrik dan tahun ini ada pengaspalan lagi sejauh 1,5 kilometer. Hanya saja tidak diketahui kapan mulai dilaksanakan,” ujarnya.
Saat ini, menurutnya, kondisi jalan rusak parah, karena hujan turun terus menerus. Akibatnya tak ada mobil masuk ke Kampung Kaliki membeli hasil masyarakat seperti daging, umbi-umbian dan lain-lain.
“Terkadang warga membawa daging maupun hasil alamnya dengan menggunakan motor untuk dijual ke Distrik Kurik. Namun kondisi jalan rusak parah, sehingga mereka terlambat tiba di distrik,” ujarnya.
Pendeta Sefnat Oram Gat Mahuze berharap pemerintah memberikan perhatian dengan mengaspal jalan menuju Kampung kaliki. Karena pada musim hujan begini, masyarakat tak bisa bergerak menuju distrik menjual hasil alamnya.
“Rekan jurnalis sudah melihat kondisi jalan sesungguhnya. Masyarakat juga tak mungkin berjalan kaki sambil membawa hasil mereka untuk dijual, lantaran jarak yang sangat jauh,” katanya. (*)
Editor: Syam Terrajana