Papua No.1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Manajemen Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah (BLUD RSUD) Nabire, Provinsi Papua menambah ruang untuk penanganan dan perawatan pasien terkonfirmasi positif terpapar Covid-19 di wilayah tersebut
“Kami sudah siapkan dua ruang perawatan pasien Covid-19 yaitu ruang interna pria dan ruang perawatan TB paru untuk perawatan Covid-19 dengan 19 tempat tidur,” kata Sekretaris BLUD RSUD Nabire, Stefen Mareku kepada Antara ketika dikonfirmasi dari Jayapura, Selasa (13/10/2020).
Sebanyak 19 tempat tidur yang disiapkan itu sudah digunakan dan sudah penuh. Kini pihaknya sudah mulai memakai ruangan VIP, ruangan kelas dan juga ruangan lainnya juga sedang digunakan untuk merawat pasien Covid-19.
“Beberapa ruangan itu terpaksa dibuka dan dipakai untuk perawatan pasien C-19 karena RSUD Nabire merupakan salah satu rumah sakit rujukan pasien virus korona, dan memang hanya satu rumah sakit yang cukup baik di Nabire,” ujarnya.
Dia mengatakan, ruang perawatan yang dibuka diatur sesuai dengan standar nasional ataupun yang ada pada prosedur penanganan Covid-19.
Menyangkut bangsal/tempat tidur, kata dia, hingga kini masih cukup karena pihaknya menggunakan bangsal yang lama maupun yang bekas pakai lantaran sudah direhab total sehingga bisa digunakan.
Sebenarnya, tambah dia, khusus RSUD Nabire itu sudah ada ruang perawatan yang awalnya siapkan untuk perawatan khusus menangani pasien Covid-19, sebelum wabah virus korona masuk Indonesia hingga menyebar ke seluruh daerah.
“Surat keterangan (SK) untuk tim Covid-19 di RSUD Nabire itu sudah sejak Januari 2020, sebelum virus korona mewabah ke Papua,” katanya.
Pembentukan itu dilakukan untuk mengantisipasi Covid-19 apabila itu betul-betul nyata, tetapi ternyata benar juga, virus corona mulai menyebar dan masuk ke Papua pada Maret.
Penambahan ruangan dilakukan setelah ada lonjakan pasien pada pekan lalu. “Sebagai rumah sakit rujukan (Covid-19), peralatan dan tenaga medis kami sebenarnya cukup lengkap. Namun, jumlah pasiennya terus melonjak, sedangkan daya tampung ruang isolasi sangat terbatas,” kata Direktur Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Nabire Andreas Pekei, Kamis (8/10/2020).
Baca juga : https://arsip.jubi.id/pasien-covid-19-membeludak-rsud-nabire-mulai-kewalahan-papua/
RSUD Nabire akan mengupayakan masa perawatan terhadap pasien Covid-19 tidak lebih dari dua pekan. Itu untuk mengatasi membludaknya pasien penyakit tersebut.
“Sesuai pedoman baru, pasien tanpa gejala (Covid-19) cukup dirawat selama 10 hari, dan setelah itu bisa dipulangkan. Ini akan kami lakukan agar (pasien Covid-19 yang dirawat) tidak melebihi daya tampung (ruang isolasi). Yang penting pasien telah diisolasi selama 10 hari (di rumah sakit) dan tidak ada reaksi (gangguan kesehatan),” lanjut Pekei. (*)
Editor: Angela Flassy