Papua No. 1 News Portal | Jubi
Nabire, Jubi – Walaupun BLU RSUD Nabire telah ditunjuk sebagai RSUD rujukan oleh Kementerian Kesehatan di wilayah adat Meepago, namun RSUD ini masih kekurangan alat pelindung diri (APD) bagi petugas kesehatan.
Plh Direktur RSUD Nabire, Steven Mareku, mengakui APD yang tersedia akan habis dalam jangka waktu tiga hari saja, sebab petugas yang ia siapkan sebanyak 25 orang yang terdiri dari dokter, perawat, bidan dan penunjang petugas kesehatan lainnya.
“Dengan adanya tiga pasien positif Covid-19 ini, kami sudah ada petugas 25 orang di ruang isolasi. Maka persiapan APD, perhitungan kami hanya bisa gunakan dalam tiga hari saja,” katanya.
Menurut dia, dalam sehari saja pihaknya mengganti petugas sebanyak tiga kali, sehingga dalam sehari APD yang dipakai 15 paket. “Satu hari kami ada tiga giliran. Pagi lima orang, siang lima orang, dan malam lima orang. Berarti satu hari membutuhkan 15 paket, dikali enam hari. Sedangkan stok hanya ada 90 paket. Hari ini mulai digunakan.”
Bupati Nabire, Isaias Douw, mengatakan pihaknya telah sepakat dengan para bupati se-Meepago untuk membantu alkes dan dana.
“Kami sudah sepakat dengan bupati kawasan Meepago bahwa satu kabupaten tanggung uang Rp 1 miliar dan alkes, guna menunjang kekurangan di RSUD Nabire sebagai rumah sakit rujukan,” kata Douw.
Dana yang disepakati akan disalurkan dalam waktu dekat, melalui nomor rekening Pemerintah Kabupaten Nabire. (*)
Editor: Kristianto Galuwo